Industri

GAPKI : Kinerja Ekspor CPO Indonesia Tergantung Pemulihan Ekonomi Negara Tujuan

JAKARTA - Kinerja ekspor minyak kelapa sawit Indonesia untuk periode Januari hingga Mei 2020 tercatat hanya sebesar 12,73 juta ton. Jumlah ini jauh berkurang dibandingkan volume ekspor periode yang sama tahun 2019. Tercatat tahun ini mengalami penurunan sebesar 13,7%. 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, pun mengaku sulit untuk memproyeksi kinerja ekspor minyak sawit di semester II tahun ini. "Sangat sulit memprediksi (kinerja ekspor) karena tergantung seberapa cepat pemulihan ekonomi di beberapa negara," kata Joko.

Joko berharap, perekonomian China dan India, sebagai negara tujuan ekspor CPO terbesar RI dapat segera pulih dari covid-19. Menurutnya, dengan pulihnya ekonomi negara-negara tersebut, maka kegiatan ekspor minyak sawit Indonesia masih tetap berlangsung. "Paling tidak pasar-pasar besar masih berjalan, tidak berhenti total," katanya. 

Berdasarkan data GAPKI, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia ke beberapa negara tujuan seperti China, India hingga Uni Eropa masih tercatat mengalami penurunan. Di Mei, ekspor minyak sawit ke China turun 21% dari April, ke India turun 9,2%, dan ke Uni Eropa turun 16,62%.

Joko juga mengatakan pihaknya masih akan terus menyasar pasar ekspor. "Tetap menyasar ekspor karena dalam negeri sudah tercukupi," ujar Joko.

Adapun, sejak Januari hingga Mei 2020, konsumsi minyak sawit dan turunannya di dalam negeri mencatat peningkatan sebesar 3,6% menjadi 7,33 juta ton dibandingkan periode yang sama lalu. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar