Lingkungan

Indonesia Akan Pasok Bahan Makanan dari Minyak Sawit Bersertifikasi ISPO untuk Olimpiade di Tokyo

TOKYO - Indonesia akan menjadi salah satu negara kontributor bahan makanan dan minuman dalam ajang olahraga dunia, Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020. Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tokyo, Sri Nuryanti, mengatakan, makanan yang akan dipasok untuk olimpiade itu adalah makanan yang berbahan baku minyak sawit yang telah bersertifikasi ISPO. 

“Pihak Indonesia, yang diwakili oleh KBRI sebelumnya melakukan serangkaian pertemuan yang dimulai awal tahun 2019 lalu. Kami bertemu Direktur Sustainability Operation, the Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games untuk mempromosikan dan meyakinkan sejumlah produk pertanian asal Indonesia yang telah dipasarkan di Jepang,” kata Sri dalam keterangan tertulisnya. 

Menurut Sri, upaya agar Indonesia bisa memasok bahan baku makanan dan minuman dalam penyelenggaraan olimpiade ini, lantaran Jepang merupakan negara yang menerapkan standar keamanan pangan tertinggi di dunia. Selain itu, Jepang juga mengusung isu pembangunan pertanian berkelanjutan dalam pengadaan bahan makanan dan minuman untuk acara olahraga dunia tersebut.

“Karena itu promosi dan setiap argumentasi yang kami berikan layaknya pertandingan dalam Olimpiade itu sendiri, untuk menjadi pemenang dan merebut hati the Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games,” katanya.

 

Berbekal bahan dari Sekretariat Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Atase Pertanian menyodorkan sejumlah dokumen untuk meyakinkan panitia The Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020 bahwa minyak sawit Indonesia merupakan produk yang tidak saja memperhatikan namun juga telah memenuhi aspek keberkelanjutan.

“Kami siapkan semua. Mulai dari salinan Permentan No. 11 tahun 2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dalam Bahasa Inggris, rincian nama, unit sertifikasi, lokasi, perusahaan, area tertanam, produksi crude palm oil (CPO), dan lembaga sertifikasi dari 457 perusahaan perkebunan yang telah memperoleh sertifikat ISPO, dan 25 lembar contoh sertifikat ISPO yang telah diterima para perusahaan perkebunan disampaikan Atase Pertanian kepada the Tokyo 2020,” bebernya. 

Setelah melakukan desk review, Sri menjelaskan, gayung pun bersambut, the Tokyo 2020 mulai mendalami lebih jauh sertifikat ISPO untuk minyak sawit Indonesia.

“Atas dukungan dan perjuangan yang sudah dilakukan akhirnya berbuah manis, the Tokyo 2020 mengakui Sertifikat ISPO sebagai satu dari 19 sertifikasi yang telah memenuhi Kode Sumber yang Berkelanjutan dalam pengadaan bahan baku untuk kayu, kertas, produk pertanian dan peternakan, pisang, kedelai, produk perikanan, serta minyak sawit untuk penyelenggaraan Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020,” ungkap Sri.

Walaupun pelaksanaan Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020 ditunda, semula akan diselenggarakan tanggal 24 Juli – 9 Agustus 2020, menjadi 23 Juli – 8 Agustus 2021 karena pandemi Covid-19, Sri mengaku optimis bahwa capaian ini memberi harapan bagi Indonesia dalam melanjutkan perjuangan diplomasi sawit tidak saja di Jepang, namun juga di kancah dunia.

“Ketika Jepang bisa menerima suatu produk dari Indonesia, separuh negara di dunia akan melakukan hal yang sama karena standar yang diterapkan Jepang sangat tinggi,” katanya.

Pengakuan the Tokyo 2020 menurutnya menjadi berkah dan penyemangat Pemerintah Republik Indonesia dalam memperoleh pengakuan dari Pemerintah Jepang terhadap sertifikat ISPO minyak sawit Indonesia sebelum pemberlakukan skema Feed-in Tariff pada pengadaan bahan baku bahan bakar terbarukan mulai 1 April 2021 nanti. (int)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar