Herbal

Minyak Sawit Merah Alami (VRO) Berpotensi Tingkatkan Imunitas

JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadhan 1441 H di tengah pandemi COVID-19 memang sangatlah berbeda. Tidak hanya melakukan pembatasan sosial dengan meniadakan kegiatan keagamaan, namun juga penting untuk menjaga kesehatan yakni dengan mengkonsumsi makanan yang mampu meningkatkan imunitas tubuh serta menjaga kesehatan paru-paru. Salah satunya terdapat dalam kandungan Kelapa Sawit.

Guru Besar Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Sri Raharjo mengungkapkan, pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung pro-vitamin A, vitamin E serta vitamin C untuk menjaga kesehatan paru-paru dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Hal tersebut dipaparkan Sri pada seminar online atau webinar bertajuk “Minyak Sawit Merah Alami atau Virgin Red Palm Oil (VRO) untuk meningkatkan imunitas menghadapi pandemi COVID-19” yang diselenggarakan Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) pada selasa lalu (21/04/2019).

Sri Raharjo menjelaskan VRO mengandung beta karoten atau pro-vitamin A 15 kali lebih tinggi dari pada pro-vitamin A yang terkandung dalam wortel. Sementara itu, sawit juga mengandung vitamin E (tokoferol) dan tokotrienol tinggi yang dikenal sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Vitamin E, tokotrienol, dan pro-vitamin A yang terlarut di dalam VRO merupakan antioksidan kuat yang mampu menangkal radikal bebas. Sementara vitamin C yang banyak terkandung dalam buah-buahan berfungsi untuk menyegarkan kembali vitamin E sebagai antioksidan yang melemah setelah bereaksi dengan radikal bebas” jelas Sri.

Sri juga menjelaskan bahwa VRO mengandung asam palmitat yang merupakan lemak jenuh dan salah satu komponen dominan di dalam minyak sawit.  Asam palmitat berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru yang sehat. Asam palmitat merupakan komponen utama (sekitar 60%) dari senyawa fosfolipida yang melapisi dinding bagian dalam rongga alveoli paru-paru. Fosfolipida ini berfungsi sebagai surfaktan yang dapat membantu memudahkan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) dari rongga alveoli ke pembuluh darah atau sebaliknya.

“Jika seseorang terinfeksi oleh COVID-19 maka paru-paru menjadi sasaran utamanya. Sel-sel pada alveoli dalam paru-paru yang bertugas menghasilkan fosfolipida menjadi rusak dan tidak mampu memproduksi fosfolipida lagi. Akibatnya proses pertukaran gas dalam rongga alveoli tidak dapat berlangsung secara normal. Dalam kondisi ini penderita akan mengalami kesulitan bernafas. Untuk itu diperlukan ventilator untuk membantu penderita bernafas.” Ucap Sri.

Meskipun secara de novo asam palmitat sebagai komponen utama fosfolipida yang berfungsi sebagai surfaktan dapat disintesis oleh tubuh kita. Namun asupan asam palmitat dari makanan juga diperlukan untuk menjaga ketersediaannya yang cukup di dalam tubuh.

Sementara itu, hal senada disampaikan pemimpin redaksi Majalah Kulinologi yang juga merupakan penulis buku berjudul gizi dan kesehatan, Hindah Jatiningrum Muaris. Dalam pemaparannya Hindah menyatakan tekstur VRO yang mirip dengan margarin tidak asin sehingga tidak mengubah cita rasa jika dicampur dengan resep makanan.

Meskipun demikian, Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) Darmono Taniwiryono menyayangkan edukasi dan sosialiasai mengenai kandungan VRO bagi masyarakat Indonesia masih sangat kurang bahkan masih adanya stigma negatif akan kandungan sawit sebagai efek dari black campaign terhadap sawit Indonesia.

“Di Afrika, VRO menjadi bahan dasar makanan sehari-hari masyarakatnya, namun di Indonesia masih banyak orang belum faham bahkan tidak tahu jika makanannya mengandung minyak kelapa sawit . Seperti susunan komponen utama asam lemak sawit yang persis dengan susunan komponen asam lemak Air Susu Ibu (ASI) dan selama ini menjadi bahan dasar susu formula." tegas Darmono.(*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar