Politik

Wantimpres : Kalau Ada Mafia Pangan Tolong Dihentikan

Pemerintahan Jokowi-JK sedang melawan mafia di berbagai sektor. Mafia migas ada dan sudah bisa ditaklukkan. Kini sedang  mengawasi mafia yang bermain di sektor pangan. “Kalau ada tolong dihentikan.” Itu dikatakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Rembuk Nasional 2017. Sebab menurutnya, pangan merupakan tulang punggung dari ketahanan bangsa. Untuk itu membangun ketahanan pangan merupakan tanggung jawab semua pihak. “Untuk mencapai ketahanan pangan itu ada ilmunya. Ini yang harus kita kembangkan. Tidak bisa pengembangan pangan tanpa data-data yang tidak akurat, tidak benar, atau asbun,” ujar Sidarto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/10/2017). Sidarto menegaskan forum rembuk merupakan kehendak pemerintah untuk dikritik secara konstruktif sebagai bahan perbaikan untuk pembangunan di Tanah Air. “Hari ini saatnya buka-bukaan. Kita sampaikan apa adanya. Kalau kita bicara dengan data yang benar dan akurat Presiden mau mendengar,” kata Sidarto. Sidarto menegaskan, bahwa ini pemerintahan Jokowi-JK tengah berperang melawan mafia-mafia di berbagai sektor. "Mafia di bidang migas itu ada dan sudah kita kalahkan. Kita minta kalau ada yang main (mafia) di bidang pangan ini tolong hentikan,” kata Sidarto. Sedang Ketua Rembuk Nasional Firdaus Ali mengatakan, ketahanan pangan merupakan salah satu dari tiga hal yang menentukan kemajuan bangsa. Dia berharap, rembuk daerah di IPB ini dapat merumuskan rekomendasi dan program strategis operasional yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah dalam dua tahun mendatang. “Sehingga negara hadir dan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan sekaligus meningkatkan produksi pertanian Indonesia,” kata Firdaus. Dia mengatakan, acara ini juga dapar dilakukan di daerah untuk menyampaikan pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan pemerintah selama tiga tahun ini. "Untuk membangun rasa optimisme bersama ke masyarakat bahwa pemerintah ini sudah berada di jalan yang benar," ujarnya. Sebelumnya, acara serupa juga telah digelar di pelbagai daerah seperti di Karanganyar, Jawa Tengah dan Aceh. Pada rembuk daerah itu dihadiri oleh 700 perwakilan petani se-Indonesia, akademisi, dan pemangku kebijakan. Rembuk daerah di bidang pangan berhasil merumuskan enam rekomendasi yang nantinya akan dibahas dan dipertajam pada rembuk daerah di IPB ini. Hasil dari rembuk di IPB, Jumat (20/110), nantinya akan dikompilasi dengan hasil rembuk dari 16 Perguruan Tinggi lainnya untuk disampaikan kepada Presiden pada acara puncak Rembuk Nasional yang akan digelar di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 23 Oktober 2017 Rembuk Nasional merupakan kegiatan yang diadakan dengan tujuan untuk mendalami sekaligus mengkritisi capaian tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam 12 bidang pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar