JAKARTA - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) tengah berupaya mencari pasar baru untuk menjual crude palm oil (CPO) di tengah langkah sejumlah negara tujuan ekspor menutup pergerakan manusia (lock down).
Sekretaris Perusahaan SSMS, Swasti Kartikaningtyas mengatakan, tengah berupaya mencari pasar alternatif karena di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Wabah ini telah mengubah pola permintaan pasokan dari dalam dan luar negeri.
“Kami memperkirakan akan adanya pengaruh dari penyebaran virus Covid-19 ini. Oleh karena itu, kami berupaya untuk mencari alternatif pembeli baik di dalam maupun luar negeri,” kata Swasti.
Swasti memastikan sejauh ini emiten berkode saham SSMS itu masih melakukan pengiriman sesuai dengan kontrak yang telah dibuat sebelumnya.
Selain itu perusahaan akan memperkuat strategi hilirisasi bisnis. Produk yang disasar dari produksi penyulingan lanjutan ini adalah produk dengan target ekspor. Pproduk hilir yang diapkan menyasar pasar China, India, Pakistan dan Bangladesh. Selain itu, perseroan menargetkan produksi CPO bisa menyentuh 600.000 ton pada 2020. Jumlah itu setara dengan 1,72 juta ton tandan buah segar.
Menurutnya, SSMS memiliki Oil Extraction Rate inti (OER CPO) sebesar 24,5 persen. Nilai ini di atas rata-rata Industri 22,2 persen. Faktor tingginya angka pemurnian, lanjutnya, karena penggunaan bibit unggul, serta umur tanaman SSMS yang tergolong muda. Saat ini pohon yang dikelola memiliki usia rata-rata 10,7 tahun. Lebih muda dibanding rata-rata kompetitor.
Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawi Indonesia (GAPKI) penurunan ekspor terjadi hampir ke semua negara tujuan semenjak awal tahun. Rinciannya permintaan China turun 381.000 ton atau 57 persen, Uni Eropa turun 188.000 ton atau 30 persen dan ke India turun 141.000 ton atau 22 persen. Sementara ke Bangladesh naik 40.000 ton atau 52 persen. (*)