Industri

Laba London Sumatera Turun 85 Persen Tertekan Harga Rata-rata CPO

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) masih belum mampu menumbuhkan penjualan dan labanya di kuartal III tahun ini. Hal ini disebabkan penurunan harga rata-rata crude palm oil (CPO) dan palm kernel.

Melansir laporan keuangan Lonsum kuartal ketiga yang dirilis hari ini, Kamis (31/10/2019), penjualan emiten Grup Salim ini turun 11,09 persen yoy menjadi Rp2,56 triliun. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga turun hingga 84,76 persen yoy dari sebelumnya Rp344,69 miliar di akhir September 2018 menjadi Rp52,53 miliar.

"Lonsum mencatat penurunan penjualan dan laba terutama seiring penurunan harga rata-rata produk sawit walaupun terdapat kenaikan volume penjualan produk sawit," ungkap LSIP dalam ikhtisar kinerja, Kamis (31/10/2019).

LSIP menyebutkan, harga jual rata-rata CPO pada sembilan bulan pertama tahun ini turun 12 persen secara tahunan. Sedangkan harga jual palm kernel turun 45 persen.

Volume penjualan CPO meningkat 3,8 persen yoy menjadi 301.955 ton. Volume penjualan palm kernel dan produk turunan palm kernel meningkat 9,0 persen  yoy menjadi 83.802 ton.

Melansir laporan keuangan Lonsum kuartal ketiga III, tercatat produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 3,4 persen yoy menjadi 1,05 juta ton. Seiring penurunan produksi TBS inti dan eksternal, produksi CPO turun 11,3 persen yoy menjadi 286.350 ton.

Adapun Lonsum mencatat posisi kas dan setara kas sebesar Rp1,43 triliun dan mempertahankan posisi keuangan dengan tidak adanya pendanaan melalui utang pada periode ketiga tahun ini.

Emiten sawit yang tergabung dalam Group Indofood ini juga mencatatkan kenaikan total aset 1,71 persen dari Rp10,03 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp10,20 triliun. Pada akhir September, LSIP memiliki total liabilitas Rp1,95 triliun dan ekuitas Rp8,25 triliun. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar