KUD Makmur Lestari Terima Dana Hibah Rp8 M

Sinar Mas Agribusiness and Food Replanting Kebun Plasma

KAMPAR - Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama pada  
Februari 2019 lalu antara Koperasi Unit Desa (KUD) Makmur Lestari, PT BRI Agroniaga, Tbk serta Badan Pengelola Dana Perkebunan-Kelapa Sawit (BPDP-KS), Sinar Mas Agribusiness and Food melalui anak  
usahanya yang beroperasi di wilayah Riau, PT Ramajaya Pramukti menggelar penanaman kembali  
(replanting) perdana program peremajaan kebun kelapa sawit.

Perjanjian ini mengatur pemberian dana hibah peremajaan kebun kelapa sawit dengan total lebih dari 8 milyar rupiah dari BPDP-KS untuk petani  
kelapa sawit anggota KUD. Tahap pertama peremajaan telah dilakukan di kebun plasma anggota KUD Makmur Lestari di Desa  
Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar seluas 322 hektar (145 petani) dari total ± 32.000  
hektar kebun plasma binaan perusahaan di Riau. Program peremajaan sawit ini akan dilakukan secara  bertahap dari tahun 2019 hingga 2027 untuk seluruh wilayah Indonesia.

Ketua Dewan Pengawas BPD-PKS, Rusman Heriawan kepada wartawan, Rabu (2/10) mengatakan,  sesuai namanya KUD Makmur Lestari tentu sesuai namanya saja sudah menjanjikan ini (KUD) Makmur, makmur berkelanjutan semoga terus seperti itu.

Ia berharap ini jadi momentum awal bagi kemitraan strategis karena program peremajaan sawit yang dimulai sejak 2016 kurang optimal. Selama tiga tahun prioritas awal untuk petani swadaya, ia mengatakan lama-lama petani swadaya habis karena masalah mereka untuk ikut program peremajaan banyak.

"Presiden Jokowi (Joko Widodo) tegur kita kenapa peremajaan sawir rakyat jalan di tempat. Karena itu kita cari model baru untuk program ini," katanya.

Sementara CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Riau Franciscus Costan menyatakan saat ini  tantangan yang dihadapi para petani plasma adalah tanaman yang sudah berusia tua dan pokok sudah  terlalu tinggi, sehingga produktivitas menurun dan memerlukan biaya panen yang cukup tinggi.

“Dengan  melakukan peremajaan kebun sawit melalui praktik agronomi yang baik, kami dapat membantu petani  meningkatkan produktivitasnya tanpa harus membuka lahan baru. Mereka juga dapat bekerja sesuai  standar rasio tenaga kerja dan mendapatkan upah sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu petani  plasma juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sertifikasi ISPO yang sangat penting sebagai standar wajib tata kelola perkebunan sawit,” jelasnya.
 
Program replanting merupakan bentuk dari komitmen perusahaan untuk mendukung industri kelapa  sawit yang sukses dan berkelanjutan. Kesuksesan para petani adalah kesuksesan perusahaan. Manfaat  yang besar akan didapatkan oleh para petani plasma jika mereka segera bergabung dalam program ini.
Saat ini kondisi harga Crude Palm Oil (Minyak Sawit Mentah) relatif rendah dan mereka dapat  
meminimalisir hilangnya pendapatan jika melakukan peremajaan kebun sawit sekarang juga. Ketika  
tanaman memasuki masa panen nanti, produktivitasnya akan lebih tinggi karena menggunakan bibit  yang lebih baik serta didukung oleh pengetahuan dan pengalaman dari para ahli di Sinar Mas  Agribusiness and Food.

 “Para petani tak perlu ragu untuk segera mengikuti program replanting ini,  karena jika mereka cepat gabung, cepat untung,” tegas Franciscus Costan.
 
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyambut baik terealisasinya penanaman perdana program  
peremajaan kelapa sawit ini sebagai upaya menjaga sawit sebagai komoditas strategis nasional tetap  
berkelanjutan.

"Kami sangat mendukung terlaksananya program ini dan tentu saja dukungan dari pihak  perusahaan swasta sebagai mitra petani sangatlah penting. Program ini dapat meningkatkan  
pengetahuan serta keahlian para petani dalam praktik budidaya kelapa sawit dan memperbaiki  
kesejahteraan hidup mereka," ungkap Bupati Kampar.


Sementara itu petani plasma sekaligus Ketua KUD Makmur Lestari Sudirman menjelaskan bahwa kelapa  sawit merupakan tulang punggung ekonomi para petani. "Peremajaan kebun memerlukan biaya yang  besar. Dana hibah dari BPDP-KS untuk program ini sangat membantu petani khususnya anggota KUD.  Hal ini tak terlepas dari peran perusahaan sebagai mitra usaha strategis yang memfasilitasi dan  melakukan pendampingan proses pengajuan hingga mendapatkan dana hibah tersebut”, jelas Sudirman.(lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar