PT Bhumireksa Nusasejati Perkuat Kapasitas Petani Swadaya di Teluk Belengkong

Kamis, 20 November 2025 | 20:17:42 WIB

TELUKBELENGKONG — PT Bhumireksa Nusasejati (BNS), anak usaha Minamas Plantation, memperkuat komitmen terhadap pengembangan perkebunan berkelanjutan melalui penyuluhan dan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit bagi petani swadaya di Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Kegiatan yang diikuti puluhan petani dari desa-desa lingkar perkebunan itu digelar di salah satu lahan milik petani. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani mengenai praktik budidaya yang tepat, efisiensi pengelolaan kebun, serta standar keberlanjutan yang menjadi tuntutan industri sawit nasional maupun global.

Manager Teluk Bakau Estate, Agus Frans Manalu, menegaskan pentingnya penerapan _Best Management Practices_ dalam perawatan tanaman, pemupukan, dan pengaturan panen. Menurut dia, manajemen kebun yang baik dapat meningkatkan produksi tanpa menambah biaya secara signifikan.

Materi berikutnya disampaikan Aldhani, Manager Teluk Bakau Factory, yang menjelaskan keterkaitan kualitas tandan buah segar (TBS) petani dengan mutu minyak sawit di pabrik. Ia menekankan pentingnya panen matang optimal, pengangkutan cepat, dan pemilahan buah untuk menjaga rendemen.

Dari sisi teknis dan riset, Hendra memaparkan penerapan metode ilmiah dalam pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), serta pemeliharaan kebun sesuai karakteristik lahan. Sementara itu, Yep Supriyatno dari Departemen Sustainability PT BNS menjelaskan kebijakan keberlanjutan perusahaan, termasuk perlindungan lingkungan, pengelolaan area bernilai konservasi tinggi (HCV), dan upaya pencegahan kebakaran.

Ketua Kelompok Tani Bina Mandiri, Saidin, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai pendampingan teknis sangat dibutuhkan petani untuk mengikuti perkembangan praktik budidaya yang lebih produktif dan ramah lingkungan.

“Program seperti ini relevan bagi petani swadaya. Dengan praktik yang lebih baik, produktivitas meningkat dan risiko lingkungan dapat ditekan,” ujarnya.

Area Controller Riau Selatan PT BNS, Afrijal menambahkan bahwa penguatan kapasitas petani merupakan prioritas perusahaan. Pendampingan tersebut, katanya, menjadi bagian dari strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan pembangunan sosial di desa sekitar perkebunan.

“Kami ingin petani berkembang bersama perusahaan. Pelatihan berkelanjutan memberi peluang bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan jangka panjang untuk mendukung rantai pasok sawit yang bertanggung jawab. Selain pelatihan teknis, perusahaan menyiapkan skema pendampingan intensif mencakup tata kelola kebun, aspek lingkungan, dan penguatan kelembagaan kelompok tani.

Melalui program tersebut, PT BNS berharap petani swadaya semakin mampu mengadopsi praktik budidaya yang konsisten, efisien, dan ramah lingkungan serta mampu menjawab tuntutan pasar global terhadap produksi sawit berkelanjutan.(lin)

Terkini