India Naikkan Impor Pajak

Dua Pekan Harga CPO Malaysia Anjlok ke Level Terendah

Kelapa sawit. (Int)

KUALA LUMPUR - Harga crude palm oil (CPO) berjangka Malaysia ditutup dengan penurunan tipis pada transaksi Kamis (6/9/2019). Pada transaksi sebelumnya, harga CPO ini sempat menyentuh level terendahnya dalam dua pekan terakhir.

Harga acuan kontrak berjangka CPO untuk pengantaran November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange mencatatkan penurunan 0,2 persen menjadi 2.182 ringgit per ton pada penutupan perdagangan. Sebelumnya, harga kontrak yang sama anjlok 1,1 persen menjadi 2.163 ringgit, yang merupakan level terendah sejak 21 Agustus lalu.

Penurunan harga CPO terjadi setelah importir terbesar CPO dunia menaikkan pajak atas minyak sawit olahan Malaysia dari sebelumnya 45 persen menjadi 50 persen selama enam bulan.

Menurut Wang Tao, analis teknikal market Reuters untuk komoditas dan energi, harga CPO akan menguji level support di 2.161 ringgit per ton. Jika melampaui level itu, harganya bisa jatuh ke posisi 2.114 ringgit.

"Harga CPO turun setelah tersebar berita adanya kenaikan pajak India atas minyak sawit olahan Malaysia sebesar 5 persen," jelasnya.

"Ini akan menunjukkan perlunya CPO Malaysia untuk bersaing dengan harga CPO Indonesia yang lebih rendah sehingga bisa lebih kompetitif," tambahnya.

Pada Rabu (5/9/2019) malam, India menaikkan pajak impor minyak kelapa sawit dari Malaysia menjadi 50 persen dari 45 persen selama enam bulan untuk mengekang impor dan meningkatkan penyulingan lokal.

Pengimpor minyak nabati terbesar di dunia ini mengenakan pajak impor 40 persen untuk minyak sawit mentah dan 50 persen untuk minyak kelapa sawit olahan. Tetapi sejak Januari, pengiriman minyak kelapa sawit olahan dari Malaysia ke India dikenakan pajak sebesar 45 persen berdasarkan perjanjian.

Pelaku industri memprediksi, kenaikan pajak atas minyak kelapa sawit yang diolah menyebabkan pembeli India beralih untuk mengimpor minyak sawit mentah. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar