Ekonomi

Aprobi Jajal Ekspor CPO ke Rusia, Jika China Kurangi Konsumsi CPO

JAKARTA-Keputusan China untuk kembali membeli kedelai dari AS akan memberi sentimen positif yang berdampak pada penguatan harga internasional komoditas minyak sawit mentali [crude palm oil/CPO).

"Kita perlu waspada kepada permintaan China terhadap biodiesel berbahan dasar CPO milik Indonesia sebab ada potensi China kembali mengonsumsi minyak kedelai sehingga mengurangi konsumsi CPO," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master P Tumanggor, Kamis, 13 Desember.

Menurutnya, China merupakan pasar potensial untuk ekspor biodiesel Indonesia. Potensi tersebut semakin membesar setelah China membatasi pembelian kedelai Negeri Paman Sam awal tahun ini.

Aprobi telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengantisipasi penurunan ekspor CPO ke China. Salah satunya dengan menjajal ekspor ke Rusia, Afrika, dan Timur Tengah.

Wakil Ketua Umum III Bidang Pendagangan Gabungan PengusahaKelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang meyakini ekspor CPO ke China akan tetap stabil kendati terdapat potensi penurunan eskalasi perang dagang dengan AS.

"Tahun ini, ekspor CPO dan produk turunannya ke China naik 15 persen secara year on year.  Jadi, peluang tekanan dari kebijakan China dan AS masih terbatas," jelasnya.

Namun, lanjutnya, apabila Beijing akhirnya memangkas impor CPO dan turunannya seperti biodiesel, Indonesia tetap dapat memanfaatkan pasar China melalui produk sawit lain seperti bungkil sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia dan unggas.Pasalnya pada awal Oktober, China mulai melarang impor produk rapeseed meal dari India untuk pakan ternak. tps

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar