Komisi Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO) kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Ini memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mencapai pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Direktorat Jendral Perkebunan Ir. Bambang MM menyatakan, ISPO merupakan suatu pengakuan pasar atas pengelolaan perkebunan kelapa sawit dengan baik dan diakui pasar Internasional. Ini disampaikannya dalam sambutan pembukaan penyerahan sertifikasi ISPO di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (29/08/2017).
“Bung Karno menyatakan, siapa yang menguasai pangan dan energy, maka merekalah yang menguasai dunia. Dan siapapun yang menguasai dunia menjadi lawan bagi orang yang tdiak mau disaingi,” kutip Bambang saat menanggapi maraknya berita negative terkait industri kelapa sawit.
“ Maka kita harus bangga dengan ISPO dan menghargai sertifikasi ini. Karena kalo masih ada di antara kita ragu dan tidak yakin dengan ISPO, maka jangan harapkan orang lain akan bangga dengan ISPO agar dunia internasional juga menghargai ISPO,“ lanjut Bambang.
“ Sawit adalah kekuatan Indonesia, sawit menciptakan keseimbangan lingkungan,” tegas Bambang.
Komisi ISPO terus menjalankan sosialiasi agar target sertifikasi ISPO bisa tercapai sesegera mungkin. Hingga saat ini 551 pelaku usaha perkebunan telah mengikuti sosialisasi dan telah diterbitkan pengakuan sertifikat ISPO kepada 306 pelaku usaha atau 81,04%.
LHA yang diterima secretariat komisi ISPO sebanyak 376 laporan, dalam proses verifikasi/SKPD dan ditunda sebanyak 70 laporan. Dan ada pula yang ditunda pengakuannya karena belum adanya kejelasan sebanyak 11 perusahaan.
Agustus 2017 ini Komisi ISPO menyetujui 40 sertifikasi bagi perusahaan perkebunan dengan luas areal sebesar 202.427,17 Ha dan produksi CPO sebesar 539.265,88 ton. Sedangkan pada April Tahun 2017 lalu, tim sertifikasi telah menyetujui 40 sertifikasi bagi 38 perusahaan perkebunan, 1 Koperasi Unit Desa (KUD) Plasma dan asosiasi kebun swadaya dengan luas areal sebanyak 249.543,37 Ha dan produksi CPO sebesar 861.425,82 Ton.
Dengan demikian, Jumlah sertifikasi ISPO yang diterbitkan dari tahun 2011 sd tahun 2017 adalag 306 Sertifikat dengan luas total 1.882.075 Ha dan total produksi CPO 8.147/013,63.
Dalam Kesempatan itu turut hadir Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Joko Supriyono yang menyatakan dukungannya terhadap kinerja Komisi ISPO dalam mencapai target 100% sertifikasi sawit seluruh perkebunan kelapa Sawit Indonesia.
Tidak hanya perkebunan milik pelaku Usaha namun juga perkebunan plasma dan swadaya. “ Kita (Pemerintah, Dunia Usaha, NGO maupun masyarakat) harus sepakat bahwa ISPO ini kita dukung karena ISPO merupakan Indikator keberlanjutan industri sawit Indonesia,” kata Joko. jss