Ekonomi

Harga CPO Turun, Pendapatan Sawit Sumbermas Diprediksi Juga Turun

(Menit.co.id)

JAKARTA - Turunnya harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di pasar telah berdampak terhadap bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Diperkirakan pendapatan perusahaan sampai akhir tahun ini mengalami penurunan setidaknya 5 persen.

Direktur Utama Sawit Sumbermas, Vallauthan Subraminam mengatakan, untuk mengantisipasi penurunan harga tersebut perusahaan terus mendongkrak produksi CPO-nya. Tahun ini saja produksi CPO perusahaan mengalami peningkatan sebesar 20 persen-25 persen dibandingkan tahun lalu.

Vallauthan juga menyebutkan SSMS diuntungkan dengan depresiasi rupiah karena penjualan yang dilakukan dalam dolar kemudian dikonversi menjadi rupiah. Di tahun ini tanaman inti perusahaan tengah dalam tingkat maturity sehingga produksi perusahaan di tahun ini sedang mengalami peningkatan di 71 ribu hektar lahan tertanamnya.

Untuk mengantisipasi jumlah produksi TBS tersebut, perusahaan tengah melakukan pembangunan tiga Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru pada tahun 2019. Saat ini perusahaan memiliki 6 PKS dengan kapasitas produksi 300 ribu ton per jam, sementara tiga pabrik barunya ini nantinya seluruhnya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 180 ribu ton per jam. Targetnya, satu dari pabrik baru ini akan bisa selesai di akhir tahun ini dan dua lainnya akan selesai di akhir 2019 mendatang.

"Tahun depan revenue akan tumbuh kurang lebih antara 10 persen-15 persen karena produksi kita naik. Tahun depan juga kita expect harga di pasar dunia akan improve sedikit," kata Vallauthan, seperti dikutip dari Okezone.com, Selasa (23/10/2018).

Vallauthan juga mengatakan, mulai tahun depan perusahaan juga berencana untuk menambah jumlah lahan penanamannya hingga mencapai 13 ribu hektar dalam tiga tahun. Untuk itu dalam rangka pengembangan perusahaan di tahun depan, Vallauthan mengatakan bahwa perusahaan akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar-Rp530 miliar yang seluruhnya akan berasal dari dana internal perusahaan.

Nantinya penggunaan dana capex di antaranya untuk mendirikan pabrik kelapa sawit baru dan pengelolaan lahan. Pembangunan pabrik sudah dilakukan di awal tahun dan dua lagi di tahun depan. Maka dengan demikian, pada akhir tahun 2019 total pabrik yang dimiliki akan menjadi 9 pabrik.

Vallauthan mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki enam pabrik kelapa sawit yang sudah beroprasi dengan kapasitas produksi mencapai 300.000 ton per jam. SSMS akan menambah tiga pabrik kelapa sawit baru pada tahun 2019. Saat ini, SSMS baru memiliki 82.000 hektare lahan inti dan plasma.

"Dalam tiga tahun ke depan, perusahaan ini mengincar perluasan kebun hingga mencapai 95.000 hektare. Ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengatasi gejolak harga minyak sawit yang trennya menurun," katanya. Efi


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar