Ekonomi

2030, Perekonomian RI Ditargetkan Masuk 10 Terbesar Dunia

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto. (Merdeka.com)

JAKARTA - Indonesia telah meluncurkan peta jalan making Indonesia 4.0 sebagai strategi menerapkan revolusi industri generasi keempat. Dengan industri 4.0 maka Indonesia ditargetkan menjadi bagian dari 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030.

Hal tersebut dikatakan Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto ketika menjadi pembicara pada diskusi panel Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) 2018 di Sngapura, seperti dilansir dari okezone.com, Rab (17/10/2018).

Selain itu, kata Airlangga, revolusi industri 4.0 juga memberikan arah jelas bagi pengembangan industri nasional yang berdaya saing global di masa depan.

Dia memaparkan, hal tersebut ditopang melalui peningkatan kembali nett ekspor 10 persen kepada PDB, peningkatan output sekaligus mengatur pengeluaran biaya hingga dua kali dari rasio produktivitas biaya saat ini, dan pengembangkan kapabilitas inovasi industri melalui alokasi anggaran 2 persen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Menurut Menperin, selama ini industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi PDB Indonesia.

"Industri manufaktur berperan penting menjadi tulang punggung perekonomian nasional, karena memberi efek yang luas bagi peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, penambahan pajak dan cukai serta penerimaan devisa dari ekspor," katanya.

Pada triwulan II tahun 2018, industri pengolahan nonmigas masih menunjukkan kinerja yang positif, dengan tumbuh hingga 4,41 peren atau lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93 persen.

Bahkan, sektor manufaktur menjadi kontributor terbesar bagi PDB nasional yang tercatat di angka 19,83 persen. Riset terbaru yang dirilis oleh Microsoft dan IDC Asia/Pacific mengungkapkan, transformasi digital dapat melipatgandakan pendapatan di sektor manufaktur.

Ada tambahan sebesar USD387 miliar dalam kurun waktu lima tahun (2016-2021) pada produk domestik bruto (PDB) di kawasan Asia Pasifik, sehingga akan menjadi USD8.399 triliun pada 2021.

Sementara merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia pada 2017 tercatat mencapai Rp13.588,8 triliun. Perolehan itu di atas Belanda, Turki, dan Swiss, sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara. Efi


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar