Ekonomi

Prediksi Sri Mulyani, Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun Ini Mentok 5,25 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) hingga akhir tahun ini mentok 5,25 persen. Menkeu menjabarkan, pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini tidak akan terlalu tinggi. Sebagai catatan, pada semester I-2018, PDB tumbuh 5,1 persen. 

Butuh angka 5,7 persen di semester II-2018 supaya target 5,4 persen bisa tercapai. Pada kuartal III-2018, dia menyebut ekonomi akan tumbuh pada kisaran 5,13-5,25 persen sementara kuartal IV-2018 lebih rendah lagi dengan kisaran 5,1-5,23 persen.

"Angka pertumbuhan ekonomi dari kuartal III dan kuartal IV ini masih didukung dari sisi konsumsi yang paling diharapkan dari pemerintah. Jadi, total keseluruhan tahun 2018, diproyeksikan dalam range 5,14 hingga 5,21 persen," kata Menkeu di Gedung DPR, dilansir inews.id jumat (14/9/2018).

Meski tak capai target, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu saat ekonomi tumbuh 5,07 persen. Menkeu optimistis laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih bisa dijaga di atas 5 persen.

"Karena inflasinya cukup bagus, impor sangat besar walaupun kita lihat angkanya Agustus kemarin juga masih tinggi," ucapnya.

Risiko, kata Menkeu, justru datang dari investasi. Melemahnya kurs rupiah yang mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga membuat pelaku usaha mengerem untuk menarik kredit modal kerja.

Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap investasi masih tetap tumbuh pada kisaran 6-7 persen. Melemahnya investasi itu juga terkait dengan impor yang berkurang akibatnya kenaikan dolar AS dan intervensi pemerintah lewat pajak impor.

"Dengan depresiasi rupiah yang sekarang di Rp14.800, maka dampaknya adalah impor semakin melemah di kuartal III, dan kami perkirakan growth-nya turun menjadi sekitar 8 persen," ucapnya.

Namun, perempuan kelahiran Bandar Lampung itu melihat peluang dari melemahnya kurs rupiah yaitu ekspor.

"Dengan adanya kurs dolar AS yang makin mahal, insentif untuk ekspor menjadi lebih tinggi sehingga kami menganggap bahwa ekspor di kuartal IV akan meningkat lagi ke 8 persen," ucapnya.*
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar