Politik

Antisipasi Kebakaran, Sinar Mas Targetkan 500 Desa Makmur Peduli Api

Titik panas (hotspot) terus meningkat di musim kemarau ini. Malah di Aceh dan beberapa wilayah di Kalimantan sudah terjadi kebakaran. Untuk itu Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menargetkan bisa membangun 500 Desa Makmur Peduli Api (DMPA) pada tahun 2020. Tujuannya agar kesejahteraan petani bisa meningkat. Itu dikatakan Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata ketika menemani kunjungan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang dipimpin oleh Muliaman D Hadad ke desa binaan APP di Kabupaten Siak, Riau, beberapa pekan lalu. Menurut Suhendra Wiriadinata. program DMPA tidak hanya fokus pada pemberian bantuan saja. Program ini juga memberikan pendampingan untuk penguatan kelembagaan masyarakat di sekitar area kerja perusahaan serta pemasaran produk. Suhendra menjelaskan, program yang dimulai pada tahun 2015 ini sudah memberikan manfaat, yaitu meningkatnya pendapatan dan kecukupan pangan masyarakat di desa. Selain hubungan perusahaan dan masyarakat yang semakin harmonis. “Yang paling penting adalah meningkatnya keikut-sertaan masyarakat desa dalam pengamanan dan pelestarian hutan.” katanya. Karena itu, dia menargetkan. pada 2020 jumlah desa yang ikut program DMPA ditargetkan mencapai 500 desa di lima provinsi. Yakni Riau. Jambi. Sumatera Selatan. Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Sedang Ketua ISEI Muliaman D Hadad mengatakan, kunjungan ke DMPA adalah bagian dari serangkaian seminar nasional untuk mencari model kerja sama mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Dia mengaku takjub dengan keberhasilan petani dalam program DMPA dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk dikembangkan di Indonesia. “Tanpa kolaborasi, kita akan sulit untuk tumbuh. Jadi kita harus sama-sama saling bangun interaksi satu sama lain, dan semoga DMPA ini bisa menjadi salah satu model untuk mendorong kemitraan perusahaan dengan masyarakat,” kata mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan itu. Petani hortikultura binaaan APP Sinarmas, Suryono (45) mengatakan, dengan adanya program DMPA, petani bisa meningkatkan produksi pertanian dan lepas dari tengkulak, serta pendapatannya naik sampai 100 persen. Menurutnya, dia sudah sejak 2010 hingga 2013, menjual langsung hasil pertaniannya ke Pasar Pagi Perawang. Siak. “Sebelumnya kita selalu ditipu tengkulak, katanya sayuran ini lagi bagus harganya tapi ketika panen mereka bilang harga jatuh. Padahal, harga di pasar tidak jatuh, tapi mereka ingin untung sebanyak-banyaknya saja dari petani.” ujarnya. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar