INHU- Seorang penampung/toke buah kelapa sawit di Desa Bukit Meranti, kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau membuka lapangan kerja untuk warga tempatan dengan mempekerjakan sekitar 15 orang pekerja. "Ini diwujudkan untuk mengurangi pengangguran," katanya pada Sawitplus.co.
Anggota yang bekerja di tempat tersebut sebagian besar warga Desa Bukit Meranti, yang dipekerjakan sebagai pelangsir buah sawit dari kebun masyarakat ke lokasi pengepul. Juga untuk bongkar buah sawit, sortir buah, dan lain-lain sesuai bidangnya masing masing.
Asep, sebagai pekerja saat ditanyai SawitPlus.co mengatakan, bos pengepul atau toke buah kelapa sawit itu baru sekitar 2 tahun belakangan berkecimpung di bidang bisnis membeli buah sawit masyarakat. Pemuda tempatan yang bekerja disini mendapat upah Rp 4 juta/bulanya.
- Baca Juga Astra Agro Raih Anugerah Tempo dan TII
"Kami sangat bersyukur adanya pekerjaan ini. Apalagi ilmu pendidikan kami yang sangat minim dan tidak memungkinkan diterima oleh Perusahaan Perkebunan atau perusahaan bidang lainnya,” ucap asep.
"Rata-rata pemuda yang bekerja disini adalah masyarakat yang putus sekolah karena biaya pendidikan sekarang relatif tinggi," tambah Asep dengan tatapan muka polos dan nada yang penuh harapan.
Ucok Daulay, pemilik usaha bisnis di bidang pembeli buah sawit yang berada di Desa Bukit Meranti mengatakan, "pendidikan terputus tidak menghambat pekerjaan mereka. Yang penting ilmu di bidang kelapa sawit mereka pahami," terang Ucok saat ditemui di lokasi kerjanya.
"Saya saja tamatan SD tidak pernah patah semangat untuk membuka lapangan kerja. Meskipun ini bisa dibilang lapangan kerja kecil-kecilan, paling tidak kita bisa membantu sesama masyarakat terutama yang tidak punya pekerjaan sehingga ekonomi mereka terbantu,” harapnya
Ucok menerangkan, upah yang diberikan kepada pekerja bisa mencapai Rp 4 juta per bulannya. Kalau dibandingkan dengan Upah Minimum Kerja (UMK) yang diterapkan di Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018 ini sebesar Rp.2.700.000 lebih. “Upah kita di atas itu,” katanya.
Masyarakat tempatan sangat bersyukur dengan adanya pekerjaan ini karena upah yang ia terima lebih besar dari perusahaan lain. "Ya, meskipun kerjanya serabutan atau pekerja buruh, tapi hasil yang kami tuai sangat memuaskan,” ucap warga yang bekerja bersamanya. Hamdan