Sinar Mas memperkenalkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Juga sebagai tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sedang untuk program pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan secara terpadu disebut dengan Integrated Fire Management (IFM). Program ini dimulai dari pembentukan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) mandiri, penggunaan teknologi modem, hingga kelengkapan infrastruktur dan peralatan yang memadai.
Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Kamis (27/7) menyebut, program DMPA dan IFM ini merupakan respons nyata APP atas komitmen kebijakan konservasi hutan (FCP) yang juga mencakup pembangunan sumber daya manusia dan kelestarian alam di wilayah sekitar konsesi APP Sinar Mas, salah satunya di Kalbar.
Sosialisasi program DMPA dan IFM itu dilakukan di sela-sela berlangsungnya Kongres Dayak Internasional Pertama di Pontianak, Kalbar. Hadir dalam pembukaan acara kongres itu Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, delegasi dari Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina, India, Taiwan, Selandia Baru, juga representasi FAO yang menaungi Indigenous People.
Saat Yasonna mengunjungi booth APP mendapatkan penjelasan mengenai hasil program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang fokus pada kegiatan wanatani. Yasonna mengekspresikan kekagumannya ketika melihat salah satu hasil produktivitas petani binaan DMPA, yaitu Singkong Cassesart sebagai bahan baku tepung tapioka. jss