Bagi masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia upacara Jiet Yek Pan tak asing. Ritual ‘Sembayang Rebutan’ ini  rutin digelar setiap tahun. Ini biasa  disebut Jiet Yek Pan atau Chioko. Ritual ini sudah diselenggarakan para leluhur Tionghoa sejak ribuan tahun lalu. Jiet Yek Pan atau Cioko di Indonesia dikenal dengan sebutan Sembayang Rebutan. Ini merupakan upacara pemberian sesaji kepada roh-roh yang gentayangan akibat meninggal tidak wajar. Seperti bunuh diri, kecelakaan, korban pembunuhan dan kematian lainnya. Upacara ini pernah digelar Suhu Acai saat bom meledak di Hotel JW Marriot. Ketika memimpin ruwatan terhadap para korban bom itu, Suhu Acai membakar beberapa simbol kesialan. Misal, miniatur Hotel JW Marriot yang terbuat dari kertas dan puluhan rumah-rumah kertas. "Mudah-mudahan  negeri ini diberkahi, dan jauh dari malapetaka di masa-masa yang akan datang," ujar Suhu Acai. Paranormal kondang yang juga ketua umum dari YLKTI ini juga memanggil Dewa Kwan Kong. Dan dia memberikan jimat keselamatan (HU) bagi pengunjung yang ikut menyaksikan ritual ini. Sepintas acara ini mirip ‘suroan’ bagi masyarakat Jawa. Acara diiringi dengan tarian Barongsai. Kelompok tarian ini mendampingi Suhu Acai dalam memanggil Dewa Kwan Kong. Pria berambut gondrong ini mengenakan baju bewarna kuning didampingi istri dan dua pria yang memegang pedang Dewa Kwan Kong, naik panggung yang sudah disiapkan dengan beberapa sesaji. Lidahnya menjilat-jilat puluhan HU (jimat). HU inilah yang akan dibagikan pada para pengunjung. Dipercaya bagi yang mendapatkan jimat ini, keberuntungan pun akan terus menghampiri orang yang mendapatkannya. Suasana ritual begitu hikmat. Suasana mistis pun sangat terasa ketika ritual ini berlangsung. Ini disebabkan aroma hio dari dupa yang dibakar di setiap sudut rumah maupun tempat upacara.  Beberapa saat kemudian, salah satu peserta ritual membuang sesaji berupa pangan kepada para pengunjung untuk dijadikan rebutan. Upacara ditutup dengan pembakaran  miniatur JW Marriot. Rumah-rumah yang bersisi sandang pangan. Pembakaran ini menandakan, bahwa niat dari penyelenggara telah sampai. Irsa/jss