Politik

Ini Pengaruh Ekinoks Bagi Atmosfer Indonesia

Indonesia adalah negeri yang terletak di katulistiwa (7 derajat Lintang Utara hingga 10 derajat Lintang Selatan). Sementara itu, Ekinoks matahari terjadi dua kali di wilayah Indonesia (tepatnya di Pontianak dan daerah lain yang terletak persis di garis katulistiwa). Akibat itu, negeri ini menerima energi matahari yang melimpah sepanjang tahun. Energi panas ini selanjutnya dipakai untuk menggerakkan atmosfer secara global ke seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari tiga wilayah di katulistiwa yang menjadi pusat pertumbuhan awan dan pembentukan hujan seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga menjadi wilayah di dunia yang memiliki curah hujan tinggi. Dalam penelitian konveksi (proses pemanasan dan pembentukan awan di atmosfer) yang sangat aktif adalah Indonesia, Afrika Tengah, dan Amerika Selatan (Amazon, Brazil). Selain itu, Indonesia merupakan wilayah kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera. Samudera dan benua itu memicu terbentuknya angin musiman (monsun). Monsun ini selanjutnya mempengaruhi musim di Indonesia. Akibatnya, di Indonesia hanya terjadi dua musim yang diukur berdasarkan kadar curah hujan yaitu musim kemarau (curah hujan sangat sedikit) dan musim hujan (curah hujan yang sangat banyak). Ekinoks juga berpengaruh langsung pada pola curah hujan di Pontianak, yang secara umum berada dengan pola curah hujan di wilayah Indonesia. Wilayah di Indonesia umumnya mengalami satu puncak curah hujan yaitu pada Desember atau Januari. Sementara di Pontianak, terjadi dua kali puncak curah hujan, yaitu pada Maret dan November. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar