Politik

India Bakal Kenakan Pajak Impor CPO 20%

India bakal menaikkan pajak impor untuk minyak nabati. Itu dikhawatirkan memicu penurunan permintaan. Namun mengingat negara itu tidak punya alternatif lain selain impor, maka kekhawatiran itu dianggap tidak relevan. Kabar mengejutkan datang dari India. Pemerintah ‘Taj Mahal’ itu berencana menaikkan pajak impor minyak nabati yang masuk ke negaranya. Ini hampir mirip dengan negara-negara di Afrika, yang untuk mengurangi ketergantungannya pada produk impor, mereka mengenakan pajak impor hingga 60%. Namun pajak impor minyak nabati mentah di India itu bakal dinaikkan sebesar 20%. Sedangkan pajak minyak impor sulingan dikenakan lebih tinggi, yaitu 35%. Kabar ini mencuat karena diungkapkan seorang pejabat pemerintah di New Delhi yang dilaporkan Bloomberg, Jumat (30/6). Alasan dari kebijakan itu, menurut mereka untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelas bawah. Sekarang ini pajak impor yang dikenakan Pemerintah India masih 7,5% untuk minyak kelapa sawit mentah atau CPO, dan 12,5% pada minyak soft. Sedang untuk minyak olein dikenai pajak impor sebesar 15%. Pajak impor punya dampak negatif terhadap proyeksi berkurangnya permintaan CPO. Utamanya yang datang dari Indonesia dan Malaysia. Apalagi India merupakan importir minyak kelapa sawit atau CPO terbesar di dunia. Dari data Bank Dunia, pada tahun 2016-2017, India mengonsumsi 9,35 juta ton, atau 15,17% dari total penyerapan global sejumlah 61,62 juta ton. Sedang menurut Credit Analysis & Research Ltd (CARE Ratings), impor CPO India pada musim 2015-2016 mencapai 8,37 juta ton. Kenaikan ini semula memang dikhawatirkan. Pengalaman ekspor minyak CPO ke Afrika dengan pajak tinggi yang kemudian disusul dengan investasi berkebun di ‘Negeri Panas’ yang bersifat spekulatif itu adalah bagian dari rasa keprihatinan itu. Namun akhirnya eksportir utama CPO seperti Indonesia dan Malaysia bisa bernafas lega. Sebab menurut CARE Ratings, satu-satunya minyak nabati yang tidak diproduksi India adalah CPO. Dengan begitu, kenaikan pajak impor itu diasumsikan tidak bakal mengganggu pemenuhan kebutuhan CPO yang hanya melalui impor.  jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar