Politik

Larang Minyak Sawit, Menlu Retno Protes Eropa

JAKARTA-Kebijakan Uni Eropa yang diskriminatif diprotes Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi sudah melayangkan surat ke beberapa menteri negara Eropa. Itu karena resolusi parlemen Uni Eropa melarang penggunaan minyak sawit sebagai campuran biodiesel. Menurut Menteri Retno, resolusi parlemen Uni Eropa sangat tidak berdasar. Untuk itu Menteri Retno mempertanyakan basis data yang digunakan Uni Eropa sehingga memunculkan resolusi yang berpotensi merugikan Indonesia sebagai negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia. “Saya agak kesal, karena yang saya pertanyakan soal data,” katanya, saat memberikan paparan dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (1/2). Retno menilai, Indonesia tak bisa lagi menggunakan strategi bertahan atas persoalan sawit ini. Pemerintah, katanya, harus bertindak lebih agresif dengan cara melakukan perlawanan. Hingga saat ini, resolusi parlemen Uni Eropa sendiri belum disahkan karena masih membutuhkan konsultasi dengan Dewan Komisi Uni Eropa. Kendati begitu, kata Retno, pemerintah harus segera menyusun strategi agar resolusi itu tidak sampai berdampak pada penurunan ekspor sawit ke Uni Eropa. “Mau tidak mau kita harus rapatkan barisan untuk memperjuangan palm oil kita,” katanya bersemangat. ass/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar