Jangan Asal Disengat Lebah, Perlu Tahu Dosis

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana pengobatan sengat lebah ini dilakukan. Seperti umumnya praktik pengobatan, mula-mula pasien didiagnosis penyakitnya. Setelah itu, baru ditanyakan hal-hal khusus semacam komplikasi penyakit, tekanan darah, keadaan jantung, dan alergi yang diderita.
Ini sangat diperlukan sebab apipunktur tak selalu baik bagi setiap orang. Bagi mereka yang menderita hiperalergi, jantung kronis atau lever, lebih baik mengurungkan niat untuk berobat dengan cara ini. Bukan kesembuhan yang dibawa pulang, melainkan masalah baru berkaitan dengan racun lebah.
Setelah itu pasien siap untuk ‘disengat’. Tubuh pasien mulai ditelusuri. Mula-mula, memang ilmu akupunktur yang diterapkan. Beberapa titik syaraf pada tubuh pasien yang memerlukan sengatan ditandai dengan lingkaran kecil. Jika penelusuran titik syaraf dirasa telah cukup, tibalah saatnya memainkan peran sang lebah. Dengan pinset, seekor lebah pekerja diambil dari sebuah toples.
Dengan gerakan yang pelan namun pasti, ahli apipunktur menusukkan sengat lebah tepat pada lingkaran yang dibuatnya. Dengan sekali sengat ini, sang lebah tewas. Sementara pasien tetap bugar.
Dibandingkan dengan akupunktur, efek apipunktur lebih kuat dan tahan lama. Pasien akupunktur hanya merasakan efek pengobatannya paling lama 15 menit. Sementara efek sengatan lebah mampu bertahan hingga 4 x 24 jam. Itulah mengapa pengobatan apipunktur dilakukan paling cepat tiga hari sekali. Meski banyaknya sengatan disesuaikan dengan penyakit dan kondisi pasien.
Tulis Komentar