Politik

Kerjasama Indonesia - Chile Untungkan Kedua Negara

Enggartiasto Lukita minta pelaku usaha memanfaatkan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (IC-CEPA), untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral. Itu dikatakan Menteri Perdagangan ini saat memberikan sambutan pada Indonesia-Chile Business Forum. Menurut Enggartiasto, penandatanganan IC-CEPA ini mampu menjadi jembatan dan mendekatkan perekonomian antara Indonesia dan Chile. Sebab selama ini faktor itu yang dianggap kurang potensial dan memiliki biaya logistik tinggi. "Ditandatanganinya IC-CEPA, perdagangan kedua negara akan meningkat karena adanya akses pasar yang lebih baik. Saya mendorong pelaku usaha dari kedua negara untuk memanfaatkan dan mencari peluang, memperbanyak kerja sama dan hubungan investasi," katanya di Santiago, Chile, Kamis (14/12) waktu setempat. Enggartiasto dan Menteri Luar Negeri Chile Heraldo Munos menandatangani Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement yang akan menghapuskan tarif bea masuk produk Indonesia untuk 7.669 pos tarif atau hampir 90 persen dari seluruh pos tarif Chile. Menurut Enggartiasto, selama ini wilayah Amerika Latin termasuk Chile bukan merupakan negara tujuan ekspor yang populer bagi kalangan pelaku usaha di Indonesia. Banyak yang beranggapan Chile terlalu jauh dan akan memakan biaya logistik tinggi. Dengan disepakatinya IC-CEPA ini, maka bahan baku yang dibutuhkan pelaku usaha dalam negeri dikenakan tarif nol persen, mendukung perkembangan industri hotel, restoran dalam negeri dan mendapatkan pilihan akses pasar untuk produk berkualitas. "Chile merupakan salah satu perekonomian terbaik di wilayahnya. Selain itu, Chile juga memiliki lokasi strategis dan mempunyai garis pantai terpanjang dan menjadikannya tepat untuk dijadikan sebagai hub produk-produk Indonesia dalam mengakses pasar Amerika Latin," kata Mendag Enggartiasto. Republik Chile juga punya pelabuhan skala internasional yang tersebar dari utara hingga ke selatan. Beberapa pelabuhan yang dilengkapi fasilitas free economic zone itu antara lain adalah Pelabuhan Iquique dan Punta Arenas. Kerja sama ekonomi komprehensif yang ditandatangani di Santiago, Chile itu mencakup penghapusan tarif bea masuk produk-produk dari kedua negara. Dengan penghapusan tarif bea masuk itu, maka sangat menguntungkaan Indonesia. Sebab selama tahun 2016, 94,5 persen dari nilai ekspor Indonesia masuk ke negara ini. Dengan kerjasama ekonomi komprehensif ini Indonesia akan melakukan penghapusan tarif bea masuk sebesar nol persen terhadap 9.308 pos tarif Indonesia. Dari 93,1 persen ekspor Chile, Indonesia juga memberikan pengurangan tarif sebesar 25-50 persen untuk 590 produk lainnya. Menteri Luar Negeri Chile Heraldo Munos mengatakan, Pemerintah Chile membuka pintu kepada Indonesia untuk meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara dan harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha. "Dunia semakin kompleks, banyak proteksi. Chile berkomitmen untuk terbuka, dan harus dimanfaatkan pelaku usaha," kata Munos. Kinerja perdagangan kedua negara dalam kurun waktu lima tahun terakhir pada periode 2012-2016 mengalami penurunan sebesar 12,09 persen. Pada 2012, nilai perdagangan sebesar 381,99 juta dolar AS dan mengalami penurunan cukup tinggi menjadi 227,15 juta dolar AS pada 2016. Total transaksi pada 2016 itu mengalami penurunan sebesar 29,28 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. antara/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar