Dukung Swasembada Pangan,

PT KTU dan Polres Siak Kolaborasi Tanam Jagung

PT KTU dan Polres Siak Kolaborasi Tanam Jagung

SIAK - PT Kimia Tirta Utama (KTU) sukses melaksanakan penanaman perdana jagung serentak di Afdeling OE, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Rabu (22/1).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung 1 juta hektar yang bertujuan mendukung swasembada pangan Indonesia pada tahun 2025.

Acara penanaman perdana ini diawali dengan live streaming melalui Zoom Meeting yang menampilkan pembukaan program swasembada pangan oleh Menteri Pertanian RI.

Pada pukul 12.20 WIB, bersamaan dengan penanaman oleh Menteri Pertanian di Subang, kegiatan tanam jagung perdana di PT KTU dimulai.

Penanaman dilakukan oleh perwakilan Manajemen Astra Agro Lestari, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak mewakili Bupati Siak, Kapolres Siak, Wakapolres Siak, Kapolsek Koto Gasib dan Camat Koto Gasib.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai instansi, termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Siak, Sekcam Koto Gasib, kepala desa se-Kecamatan Koto Gasib, tokoh masyarakat, serta ibu-ibu Bhayangkari Polsek Koto Gasi

Dari pihak Astra Agro Lestari, turut hadir SPV Partnership Management (PSM) Jonet Budiarto, Administratur PT KTU, tim PSAM Area Riau, dan seluruh asisten kepala kebun PT KTU.

Vice President Partnership Management Astra Agro Lestari, Jonet Budiarto, mengungkapkan bahwa program swasembada pangan ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

“Jagung memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai bahan makanan tetapi juga sebagai bahan baku penting di berbagai industri hilir, seperti pakan ternak, tepung, dan makanan olahan,” jelasnya.

Jonet menambahkan bahwa program ini dilakukan dengan pendekatan sistematis, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan pasca-tanam, untuk memastikan keberlanjutan ekosistem.

"Lahan yang digunakan telah melalui proses seleksi ketat sesuai kriteria kesesuaian lahan yang ditetapkan, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Ia juga optimis bahwa program ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi impor jagung, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan nilai tambah sektor agribisnis.

“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta seperti ini dapat menjadi model strategis untuk pengembangan komoditas pangan nasional ke depannya,” tutur Jonet.

Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar juga menyampaikan bahwa program tanam jagung serentak ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Kegiatan ini dirancang untuk membantu Indonesia mencapai swasembada pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” ujar Teddy.(lin)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index