PEKANBARU - Harga TBS kelapa sawit periode 07 – 13 Oktober 2020 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Dengan jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 66,19/Kg atau mencapai 3,23 % dari harga minggu lalu.
Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp 1.982,21/Kg.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, melalaui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Defris Hatmaja, mengatakan, ada sejumlah faktor yang memicu anjloknya harga sawit Riau.
"Penurunan harga TBS minggu ini karena untuk tahun 2020, MPOC memproyeksi total output minyak sawit Malaysia akan berada di angka 19,5 -19,6 juta ton. Proyeksi asosiasi produsen nabati India (IVPA) memperkirakan output Malaysia turun 3% dibanding tahun lalu menjadi 19,2 juta ton, sementara output Indonesia naik 3% menjadi 46,5 juta ton," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dia mengatakan, bahwa aksi pemboikotan sawit oleh Amerika Serikat (AS) juga membawa sentimen negatif terhadap sawit, yang memicu turunnya harga TBS.
"Sentimen negatif yang belakangan mendera CPO adalah adanya aksi boikot dari AS. Paman Sam dikabarkan memblokir impor minyak sawit dan turunannya dari FGV Holding Bhd Malaysia yang merupakan salah satu perusahaan produsen terbesar di dunia," katanya.
Ditulis Bloomberg, pengiriman dari perusahaan dan anak perusahaan ditahan di semua pelabuhan masuk AS. Ini diutarakan Departemen Perlindungan Bea dan Perbatasan AS, Rabu waktu setempat.
"Pemblokiran tersebut tentu saja menjadi sentimen negatif yang mengerek harga turun lantaran kran ekspor Negeri Jiran berpotensi tak mengucur deras seperti sebelumnya," tukasnya. *