Ekonomi

Indonesia dan Belanda Kerja Sama Kembangkan Industri Sawit

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Belanda sepakat memberikan dukungan dalam memproduksi minyak kelapa sawit berkelanjutan dengan Indonesia.

Strategi itu dituangkan melalui nota kesepahaman berupa pelaksanaan program peningkatan pengetahuan dan teknologi bagi petani sawit lokal.

Sigird Kaag, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda mengatakan, Belanda akan konsisten bekerja sama dengan petani lokal demi mengembangkan teknologi dan pengetahuan untuk menghasilkan sawit secara berkelanjutan.

“Itulah tujuan yang ingin kami capai, bekerja sama dengan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi mereka, mengajarkan mereka dan membuat mereka menghasilkan sawit secara berkelanjutan,” kata Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag, Selasa (10/3/2020).

Menurutnya, program tersebut dapat membantu Indonesia dalam mengatasi masalah deforestasi dan emisi karbon yang mungkin terjadi secara bersamaan saat memproduksi minyak kelapa sawit.

Hal ini tentu perlu dibangun dengan kesadaran tentang pembangunan keberlanjutan, mengingat minyak kelapa sawit masih menjadi komoditi ekspor utama bagi Indonesia, termasuk saat bertransformasi menuju ekonomi baru.

“Jadi, saya percaya pada pendekatan transformatif dan itulah sebabnya kami menandatangani kontrak tahun lalu. Saya berharap ada kemajuan untuk program ini agar ditingkatkan,” ungkap Kaag.

Skala dari program itu sendiri dinilai masih sangat kecil untuk mencakup seluruh petani sawit di Indonesia, untuk itu Kaag mendorong pihak lain, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk memperbesar ruang lingkup untuk melaksanakan program serupa.

“Langkah itu bisa sangat menarik. Tetapi, bisa jadi hal tersebut yang dinginkan dari Pemerintah Uni Eropa,” kata Kaag.

Adapun, Belanda mengimpor 25 persen minyak sawitnya untuk sebagian besar diproses kemudian diekspor kembali. Program ini, tambah Kaag, memberikan konsep bagaimana produksi minyak kelapa sawit dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Saya akan mendorong teman-teman di Asian Development Bank (ADB), investor besar lainnya agar dapat melihat program ini untuk dipercepat dan tentu saja dilakukan di daerah lain,” katanya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar