Ekonomi

Rupiah Menguat ke Rp13.660

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.660 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (17/2/2020) sore. Mata uang Garuda menguat 0,24 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Jumat (14/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.693 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Jumat (14/2/2020), yakni Rp13.707 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,21 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, dan won Korea sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya, yen Jepang juga turut melemah sebesar 0,05 persen, serta baht Thailand dan dolar Taiwan yang sama-sama melemah 0,03 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, penguatan terjadi pada lira Turki sebesar 0,27 persen, dolar Singapura 0,18, yuan China 0,09, diikuti dolar Hong Kong yang melemah 0,03 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak menguat terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,09 persen, serta euro menguat 0,14 persen.

Sementara, hanya poundsterling Inggris terpantau melemah 0,04 persen terhadap dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai penguatan rupiah disebabkan oleh kebijakan stimulus negara-negara maju atas wabah virus Corona.

Sebelumnya, Nafan menyebut para pelaku pasar menyayangkan terjadinya penyebaran COVID-19 secara agresif serta membengkaknya defisit neraca perdagangan. Secara teoritis, sentimen seharusnya mengakibatkan pelemahan bagi rupiah.

"Meski demikian, kebijakan stimulus yang dilakukan oleh negara-negara perekonomian maju masih disikapi positif oleh para pelaku pasar," kata Nafan, Senin (17/2/2020).

Di sisi lain, Nafan menyebut kinerja dolar AS sedang terbatas pada hari ini juga merupakan akibat dari adanya peringatan President's Day di AS, sehingga menyebabkan pasar di AS agak sepi. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar