Ekonomi

Rupiah Keok ke Rp13.712 per Dolar AS di Awal Pekan

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.712 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (10/2/2020) sore. Posisi tersebut melemah sebesar 0,27 persen dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (7/2/2020) lalu.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.708 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Jumat (7//2020) yakni Rp13.647 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.690-Rp13.724,5 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki menguat 0,41 persen, yuan China 0,31 persen, bath Thailand 0,19 persen, dan dolar Singapura 0,08 persen.

Penguatan juga terjadi pada dolar Taiwan sebesar 0,06 persen, rupee India 0,03 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.

Sementara itu, pelemahan terjadi pada yen Jepang sebesar 0,02 persen, won Korea 0,07 persen, dan ringgit Malaysia 0,19 persen.

Kemudian di negara maju, nilai tukar cenderung menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,26 persen, poundsterling Inggris 0,15 persen, dolar Kanada 0,08 persen, dan euro 0,04 persen.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah masih disebabkan oleh sentimen negatif dari wabah Virus Corona.

"Bertambahnya jumlah kematian melebihi jumlah kematian karena SARS ditambah bertambahnya jumlah orang yang terkena Virus Corona ini memicu kekhawatiran tersebut," ujar Ariston, Senin (10/2/2020).

Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini dapat memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi global ke depan.

Dilansir dari AFP, per Jumat (10/2/2020) pagi, jumlah korban tewas karena Virus Corona mencapai 908 orang. Virus ini juga telah menginfeksi 40.171 orang di China. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar