Ekonomi

Data Pertumbuhan Angkat Rupiah ke Rp13.684 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.684 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (5/2/2020) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,23 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Selasa (4/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.717 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Selasa (4/2/2020) yakni Rp13.760 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Singapura melemah 0,73 persen, won Korea 0,31 persen, dan ringgit Malaysia sebesar 0,26 persen.

Selanjutnya, peso Filipina melemah 0,11 persen, lira Turki 0,07 persen, diikuti yen Jepang yang melemah tipis 0,03 persen. Di sisi lain, penguatan terjadi pada dolar Taiwan sebesar 0,25 persen, yuan China 0,11 persen, dan rupee India sebesar 0,08 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dan dolar Kanada 0,02 persen, disertai dolar Australia yang menguat 0,32 persen. Sementara pelemahan terjadi pada euro sebesar 0,06 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen dari realisasi pertumbuhan ekonomi 2019.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 yang berjumlah 5,02 persen. Angka tersebut cukup jauh di bawah pencapaian tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 5,17 persen.

Sementara, dalam kuartal empat 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 4,97 persen dibandingkan kuartal empat 2018. Apabila dibandingkan dengan kuartal tiga 2019, pencapaiannya pun terkontraksi 1,74 persen.

Ibrahim menyebut perlambatan tersebut disebabkan oleh perekonomian global yang bergejolak akibat perang dagang dan Brexit, serta ketegangan di Timur Tengah yang meningkat.

"Jadi, mempertahankan PDB di 5,02 persen merupakan level yang cukup bagus dibandingkan negara Asia lainnya," kata Ibrahim, Rabu (5/2/2020).

Di sisi lain, Ibrahim menjelaskan bahwa wabah Virus Corona tetap menjadi fokus pasar karena meningkatnya jumlah korban tewas di China.

Untuk saat ini, korban Virus Corona meningkat menjadi 490, sementara kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 24.324 di China. Kendati jumlah kematian yang meningkat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebaran virus masih dapat diatasi, karena menunjukkan 99 persen kasus ada di China sejauh ini.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.675 hingga Rp13.750 pada perdagangan Kamis (6/2/2020) esok. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar