Ekonomi

Rupiah Terbang ke Rp13.642 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.642 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (16/1/2020) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,38 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Rabu (15/1/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.658 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Rabu (15/1/2020) yakni Rp13.706 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah sebesar 0,39 persen, lira Turki 0,24 persen, peso Filipina 0,20 persen, dan rupee India sebesar ,15 persen.

Selanjutnya, pelemahan juga terjadi pada baht Thailand yang melemah 0,14 persen, diikuti yen Jepang sebanyak 0,12 persen.

Sementara, penguatan terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,28 persen, yuan China 0,14 persen, dan dolar Singapura yang menguat tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,14 persen, dolar Kanada 0,05 persen, dan dolar Australia sebesar 0,13 persen, serta euro melemah tipis 0,08 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen berjalannya kesepakatan dagang parsial antara AS dan China pada hari ini.

"AS dan China menyelesaikan penandatanganan perjanjian perdagangan parsial di Gedung Putih semalam, membuat perang perdagangan antara kedua belah pihak mereda," kata Ibrahim, Kamis (16/1/2020).

Sementara itu, lanjut Ibrahim, Wakil Presiden AS Mike Pence menjelaskan bahwa pembicaraan kesepakatan tahap kedua telah dimulai ketika para perunding bekerja untuk menyelesaikan perbedaan antar pihak.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan pertama, AS mengurangi tarif US$120 miliar pada barang-barang Tiongkok menjadi 7,5 persen dari 15 persen. Sebagai gantinya, China setuju untuk meningkatkan pembelian di AS sebesar US$200 miliar selama dua tahun ke depan dalam barang-barang manufaktur, pertanian, energi, dan jasa.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.615 hingga Rp13.690 pada perdagangan Jumat (17/1/2020) esok hari. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar