Ekonomi

Rupiah Lemas ke Rp13.944 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.944 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (6/1/2020) sore. Rupiah melemah sebesar 0,10 persen dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.961 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Jumat (3/12/2020), yakni Rp13.899 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,43 persen, rupee India melemah 0,35 persen dan dolar Taiwan melemah 0,15 persen.

Selanjutnya, yuan China terpantau melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, dolar Singapura sebesar 0,05 persen, serta lira Turki melemah 0,08 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu, penguatan terjadi pada baht Thailand sebesar 0,11 persen, dolar Hong Kong sebesar 0,08 persen, dan yen Jepang menguat 0,11 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,20 persen, dan juga dolar Kanada menguat 0,18 persen, euro menguat 0,15 persen. Pelemahan hanya terjadi pada dolar Kanada sebesar 0,03 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah masih disebabkan oleh sentimen hubungan AS kepada Iran yang memanas.

Sebelumnya, dampak geopolitik di timur tengah akibat serangan pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak yang mengakibatkan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis terbunuh.

"Hal tersebut masih menjadi sentimen utama, mengakibatkan pelemahan rupiah hari ini," ungkap Ibrahim, Senin (6/1/2020).

Menurut Ibrahim, rupiah dapat semakin melemah akibat sentimen negatif tersebut. Pasalnya, hubungan kedua negara belum kunjung menemui titik cerah.

Kabar terakhir, AS mengancam akan merespons Iran apabila Iran berencana untuk membalas tindakan AS. Sementara, pihak Iran sendiri menyatakan tak akan tinggal diam. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar