Ekonomi

CPOPC Kelola Dana Bersama Melawan Kritik Industri Sawit

Perkebunan kelapa sawit. (Int)

KUALA LUMPUR - Industri kelapa sawit saat ini sedang menghadapi situasi sulit. Yakni, meningkatnya pengawasan terhadap komoditas yang dituduh menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas.

Terkait hal itu, salah seorang pejabat pemerintah Malaysia mengatakan, produsen minyak sawit akan membentuk dana bersama untuk melawan kritik di industri ini.  

Budidaya minyak kelapa sawit yang digunakan dalam segala hal mulai dari es krim hingga lipstik, dipersalahkan atas deforestasi massal di Asia Tenggara dan membahayakan satwa liar seperti orangutan dan gajah kerdil.

Sekretaris Jenderal Kementerian Industri Primer Malaysia yang mengawasi produksi minyak kelapa sawit, Tan Yew Chong mengatakan bahwa dana bersama ini akan dikelola oleh Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC), sebuah badan industri yang didirikan oleh produsen utama Indonesia dan Malaysia.

"Kami ingin bertindak besar atas dana itu untuk mengatasi masalah anti-kelapa sawit," kata Tan pada konferensi industri di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia, baru-baru ini.

Dia menambahkan, dana bersama tersebut akan menerapkan strategi komunikasi dan hubungan masyarakat baru untuk industri, di antara langkah-langkah lainnya.

Minyak sawit telah menjadi sorotan khusus tahun ini karena Uni Eropa telah meluncurkan upaya untuk merilis undang-undang untuk membatasi penggunaan minyak nabati dalam biodiesel. Blok ini memberlakukan undang-undang tahun ini untuk menghapus minyak kelapa sawit dari bahan bakar terbarukan pada tahun 2030 karena kaitan komoditas dengan deforestasi. Selain itu juga membahas peningkatan peraturan tentang makanan yang menjadi sumber utama pendapatan industri kelapa sawit. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar