15th IPOC and 2020 Price Outlook

GAPKI Gelar Konferensi Sawit

Ketua Panitia Penyelenggara IPOC, Mona Surya. (Ist)

JAKARTA - Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kembali menyelenggarakan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), konferensi minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka terus memberikan informasi perkembangan industri kelapa sawit Indonesia dan global terkini juga menganalisis tren harga minyak sawit ke depan.

Ketua Panitia Penyelenggara IPOC, Mona Surya mengatakan, 15th IPOC and 202 Price Outlook akan diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober-1 November 2019 di Bali International Convention Centre, The Westin Resort Nusa Dua, Bali, dengan mengusung tema “Palm Oil Industry: Managing Market. Enhancing Competitiveness”.

"Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-15 kalinya," ujar Mona.

IPOC merupakan konferensi yang ditunggu-tunggu oleh pemain sawit secara internasional. Hal ini dapat dilihat dengan tingkat capaian dan prestasi yang diukir IPOC selama 14 tahun yang telah membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang dituju untuk mendapatkan informasi terkait sawit. 
 
Konferensi selama dua hari ini juga akan membahas bagaimana perang dagang Amerika Serikat dan China, regulasi di negara tujuan ekspor dan ekonomi geopolitik yang akan mempengaruhi masa depan industri sawit. Selain itu juga dibahas pengembangan daya saing minyak sawit dengan penekanan pada industri hilir, supply and demand minyak nabati dunia, tren pasar global, dan proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya.
 
"IPOC tahun ini rencananya akan dibuka dan diinagurasi Wakil Presiden Republik Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI juga akan hadir memberikan Special Keynote Speech," kata Mona.
 
Dijelaskannya, sudah menjadi tradisi bagi IPOC menghadirkan pembicara-pembicara ahli senior dunia untuk menguak trend harga, seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International), Thomas Mielke (Oilworld) dan Arif P Rachmat (Kadin Indonesia).

Tahun ini secara khusus IPOC mengundang para akademisi dari universitas nasional maupun internasional. Ini merupakan suatu hal yang istimewa karena GAPKI membuat satu sesi khusus untuk memberikan pandangan dan hasil study mereka. Para akademisi ini adalah Prof Pietro Paganini (John Cabot University of Rome), Dr Otto Hoxpes (Wageningen University), dan Prof Erliza Hambali (Institut Pertanian Bogor). Ketiga akademisi ini akan membahas isu daya saing sawit dari berberapa sudut pandang. 

Kemudian, di sesi bioenergi menghadirkan Dr IGB Ngurah Makertiharth (Institut Teknologi Bandung) khusus membahas update riset terkini bioenergi yaitu pengembangan green fuel (bio premium dan bio avtur) dari CPO dengan katalis merah putih. Selain dari pembicara akademisi, IPOC juga menghadirkan sederetan pembicara terkenal lainnya yang ahli di bidangnya.
 
IPOC merupakan wadah para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholders), pemilik, CEO dan eksekutif, dan para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis di seputar industri kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir. IPOC juga merupakan ajang bagi para pelaku usaha untuk memperluas jaringan usahanya baik melalui pameran produk, sponsorship maupun tatap muka secara langsung.
 
"Keistimewaan lain dari penyelenggaraan IPOC tahun ini adalah GAPKI terus membantu pemerintah mempromosikan pariwisata dan budaya budaya nusantara lainnya melalui seni tari yang disuguhkan pada acara pembukaan maupun acara kasual lainnya, pakaian seragam batik dan berbagai hal lainnya. GAPKI berkomitmen terus mempromosikan budaya nusantara melalui penyelenggaraan IPOC setiap tahunnya," kata Mona. (Lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar