Eggah Embas : NGO Asing Terus Kampanyekan Sawit Negatif

Sabtu, 04 Agustus 2018

SARAWAK-Isu miring masih terus digembar-gemborkan Uni Eropa (UE). Ketika negara-negara UE mulai surut melakukan kampanye negatif itu, maka peran mereka digantikan oleh Non-Governement Organization (NGO). NGO asing ini tetap menyuarakan kepentingan negara pengimpor minyak sawit, utamanya UE.

Itu dikatakan Uggah Embas, Menteri Industri Primer saat di Sarawak. Untuk itu, katanya, berbagai pihak di Malaysia harus makin kerja keras, untuk menangkal dan melakukan langkah yang diinginkan mereka.

Sekarang ini, menurut Eggah, yang dihadapi industri kelapa sawit adalah isu keberlanjutan. Itu yang perlu ditangani.

Namun Uggah Embas menyebut, bahwa dia optimis skema sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia (MSPO) dapat membantu mengatasi masalah ini. Itu karena sesuai dengan standar internasional dan persyaratan lingkungan.

“Batas waktu telah ditetapkan untuk industri yang akan disertifikasi. Dan untuk petani kecil ditetapkan 31 Desember 2019,” ujarnya.

Uggah Embas juga meminta para pelaku industri, ilmuwan, ahli agronomi dan insinyur melakukan penelitiaan bersama untuk memecahkan masalah ekstraksi minyak yang lebih rendah dari Tandan Buah Segar kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut.

Sarawak merupkan penghasil minyak sawit terbesar di Malaysia. Negara bagian ini punya lahan 1,56 mil ha atau 27% dari total area yang ditanam sebesar 5,8 mil ha di negara ini. Tahun lalu, Malaysia memperoleh RM12.2 miliar dari ekspor minyak sawit. jss