Ringgit dan Minyak Kedelai Turun, Minyak Sawit Terdongkrak Naik

Rabu, 01 Agustus 2018

KUALA LUMPUR-Kendati kenaikan harga minyak sawit berjangka Malaysia hanya dua ringgit, tetapi itu sudah membebaskan jeratan minyak ini dari harga terendahnya.

Di pekan sebelumnya, penurunan harga itu menyentuh level terendah. Ini menyulut kekhawatiran akan masa depan minyak sawit.

Para analis menyebut, kenaikan ini memanag bukan murni ada penambahan permintaan serta respons positif pasar terhadap minyak sawit mentah. Kenaikan itu semata terdongkrak akibat kenaikan soyoil Amerika Serikat dan pelemahan mata uang ringgit.

Kenaikan minyak sawit kontrak untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,1% pada 2.194 ringgit per ton di akhir perdagangan. Sebelumnya diperdagangkan 2.176 ringgit yang merupakan harga terendah sejak 25 Juli.

Minyak kelapa sawit Malaysia memang telah mengalami penurunan 5,7% di bulan ini. Jika dilihat dari fluktuasi harga selama ini, maka ini merupakan penurunan bulanan tertajam sejak November. Sedang untuk volume perdagangan mencapai 52.227 lot per 25 ton di Selasa (31 Juli 2018).

Pasar soyoil (minyak kedelai) di Chicago Board of Trade turun. Sedang ringgit juga sedang terjadi pelemahan. Ringgit melemah 0,2% menjadi 4,0630 terhadap dolar pada Selasa malam. Faktor ini yang mengatrol kenaikan harga minyak sawit mentah, kendati hanya naik tipis. jss