Starbucks : Kerajaan Kopi Dunia Milik Pengusaha Amatir

Selasa, 10 Juli 2018

Starbucks telah berkembang menjadi lebih dari 17.000 toko di 55 negara di seluruh dunia. Kehadiran terbanyak Starbucks masih di Amerika Serikat, dengan 11.000 lokasi. Starbucks dapat ditemukan di sejumlah negara seperti Chile, Romania, Bahrain dan Bulgaria. Ekspansi terbaru adalah ke Budapest pada bulan Juni 2010.

Logo perusahaan awalnya gaya gambar putri duyung berekor dua yang terukir di atas kayu atau sirene. Tetapi telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Desain asli menunjukkan seorang putri duyung dengan payudara telanjang. Tapi versi modern telah menjadi lebih bergaya dan rambutnya menutupi tubuhnya.

Nama berasal dari pasangan pertama Kapten Ahab dalam novel klasik “Moby Dick”, yang bernama Starbuck. Selain keberadaaan kedai kopinya yang ada di mana-mana, mereka juga memiliki label Hear Music dan air kemasan Ethos.

Gagasan bisnis spektakuler kadang datang tak terduga. Seperti apa yang terjadi pada kerajaan kopi dunia, Starbucks. Cukup mencengangkan memang jika mengetahui, Starbucks awalnya tidak menjual kopi sebagai bahan dagangan utamanya.

Perusahaan yang didirikan dua guru dan seorang penulis ini awalnya hanya menjual teh, biji kopi serta camilan ringan di rumah salah satu pendirinya tersebut. Uniknya, para pendiri toko kecil itu tidak menyadari, bahwa biji kopinya memiliki cita rasa yang khas dengan potensi bisnis sangat besar.

Bahkan toko yang pertama berdiri di Seattle ini membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk menyadari seluruh potensi bisnisnya. Perlahan tapi pasti, toko tersebut menjelma menjadi kedai kopi raksasa, Starbucks.

Kini, Starbucks telah menyebarkan kedainya di berbagai pelosok dunia termasuk di Indonesia. Dengan pelayanannya yang unik dan strategi bisnis yang berbeda, Starbucks berhasil menjadi kerajaan kopi terbesar di dunia.

Berikut ulasan jatuh bangun Starbucks hingga berdiri segagah sekarang seperti dikutip dari situs resmi Starbucks, ABC News, The Telegraph, dan Shop Ventory.

Sejarah Starbucks dimulai tahun 1971 ketika toko pertamanya dibuka di Seattle, Washington. Jerry Baldwin, Zev dan Gordon Bowker Siegl mendapatkan ide dari Alfred Peet. Toko awalnya hanya menjual biji kopi dan peralatan membuat kopi daripada minuman yang membuat mereka menjadi begitu terkenal.

Setelah sekitar 10 tahun, Howard Schultz dipekerjakan sebagai Direktur Operasional Ritel dan akhirnya diputuskan, bahwa mereka harus menjual minuman daripada hanya menjual biji kopi dan mesin pembuat kopi. Dia tidak bisa meyakinkan pemilik, jadi dia menempuh jalannya sendiri dengan memulai jaringan kedai kopi Giornale pada tahun 1986.

Tahun berikutnya, Baldwin dan yang lain menjual Starbucks pada Schultz yang kemudian mengganti namanya dengan Starbucks. Saat itulah dengan cepat mulai berkembang usaha kedai kopi ini.

Setelah menaklukkan Seattle, jaringan bisnis kedai kopi tersebut menyebar di seluruh Amerika Serikat dan kemudian internasional. Lokasi pertama di luar Amerika Utara berada di Tokyo. Mereka masih memegang pangsa pasar yang cukup signifikan di Jepang hingga hari ini.

Sepanjang riwayatnya, Starbucks telah membeli atau mengakuisisi perusahaan seperti Peet’s dan Seattle’s Best Coffee, dan mengambil-alih banyak lokasi Coffee People dan toko kopi Diedrich. Pada 1990-an, Starbucks menawarkan opsi saham kepada karyawan dan mulai go public. dian/jss