Harga CPO Jatuh, Pekebun Dihantui Rasa Cemas

Senin, 25 Juni 2018

KUALA LUMPUR-Planter kemungkinan akan menghadapi penjualan berat menyusul jatuhnya secara drastis harga minyak sawit mentah (CPO). Harga CPO kini hanya RM2.300 per ton dalam beberapa pekan terakhir.

Komoditas ini diperdagangkan pada level terendah, RM2.271 per ton. Ini merupakan harga terjelek selama dua tahun sebelumnya. Faktor penurunan itu terkesan aneh, karena sentimen pasar justru bearish (naik).

Namun prospek ekspor yang lemah dan stok minyak sawit yang tinggi telah membuat harga jatuh. Itu masih ditambah peningkatan produksi dan kenaikan biaya produksi pekebun.

Akibat kondisi itu, menurut analis, pekebun mulai khawatir margin keuntungan mereka di kuartal mendatang kemungkinan akan terkikis harga CPO yang lemah. Harga itu tidak mampu menutup meningkatnya biaya produksi dan kebijakan upah minimum yang tinggi.

Analis menunjukkan, bahwa sensitivitas pendapatan IOI Corp Bhd adalah sekitar 5,8%, Kuala Lumpur Kepong Bhd (KLK) sebesar 6,9%, Sime Darby sebesar 7,4% dan Ta Ann Holdings Bhd pada 8,6%.

Mengingat fundamental bearish, maka analis terpaksa merevisi perkiraan harga CPO rata-rata mereka menjadi RM2.300-RM2.400 per ton untuk 2018 dari target awal mereka di RM2.500-RM2.600 per ton. Ini sangat jauh dibanding harga CPO rata-rata RM2.815 per ton yang tercatat di tahun 2017.

Di Semenanjung Malaysia, biaya produksi rata-rata pekebun yang efisien adalah antara RM1.400 hingga RM1.500 per ton dibandingkan dengan pekebun yang kurang efisien atau baru di Sarawak, yang biaya produksinya bisa mencapai RM1.800-RM2.000 per ton.

UOB Kay Hian Securities, dalam laporannya baru-baru ini, mengatakan akan ada tekanan biaya dari kenaikan upah minimum. “Dan petani Malaysia Timur menghadapi tekanan biaya karena ada rencana untuk mensinkronkan upah minimum Sabah dan Sarawak (RM920) dengan pendapatan dari Semenanjung Malaysia (RM1.000),” tambahnya.

“Ini dapat meningkatkan biaya produksi sebesar 2% -5% untuk pekebun dengan eksposur Malaysia Timur. Selain itu, manifesto Pakatan Harapan untuk menaikkan upah minimum menjadi RM1.500 bisa menambah 5% -11% dari biaya operasi, ”tambah unit penelitian. jss