Dubes UE : Sawit Indonesia Tidak Tergantikan

Rabu, 17 Januari 2018

Protes yang dilayangkan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) terhadap kebijakan Uni Eropa (UE) akhirnya direspons. Pengurus diundang dan diberi penjelasan tentang sikap UE itu. Menurut Rino Afrino, Wasekjen Apkasindo, Duta Besar UE, Vincentt Guerend menyebut, bahwa UE menyukai Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari sawit Indonesia. Bahkan menurutnya, beberapa pelaku industri Eropa mengatakan fungsi CPO Indonesia tidak tergantikan. Itu terbukti, kata Guerend, UE masih menjadi pasar kedua bagi CPO Indonesia. “Uni Eropa tidak membenci. Buktinya tetap memakai dan menghargai manfaat sawit Indonesia. UE itu pasar terbuka. Faktanya bea masuk 0%-10%. Itu berbeda jauh dengan negara lain. Dan faktanya 8-9 bulan ekspor CPO Indonesia meningkat 38 % dan volumenya naik 19 %. Memang kontradiktif fakta ini dengan kekhawatiran Indonesia,” katanya. Tentang isu lingkungan, menurut Guerend, memang menjadi perhatian Eropa. Aspek sustanaibility jangan sampai mengganggu keseimbangan. Tapi menurut Guerend, apapun permasalahan itu pasti ada win win solution. UE sangat menghargai komitmen Indonesia untuk menerapkan ISPO. Dia berharap ISPO dapat dilaksanakan secara konsekwen, dan UE siap bekerja sama mendukung dan memberi bantuan. Menyikapi ucapan Duta Besar UE itu, menurut Rino Afrino, Apkasindo sudah menyampaikan tiga peran strategis kelapa sawit bagi rakyat Indonesia. Yaitu pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan pedesaaan, kesempatan lapangan kerja. Sebab sekitar 30 juta orang bergantung hidup di industri ini. “Kami sangat mengapresiasi pernyataan Duta Besar Uni Eropa ini, terkait sawit Indonesia dan inisiatif untuk membantu sawit Indonesia, khususnya perkebunan sawit rakyat menjadi sustain,” kata Rino. Sedang yang terkait isu-isu lingkungan, menurut Rino, memang terdapat perbedaan terhadap pemahaman deforestasi dan penggunaan lahan gambut. “Namun kami akan terus berupaya untuk menyamakan persepsi melalui fakta fakta yang ada,” tambahnya. jss