Italia Tuding Sawit Rusak Hutan, Dewan Sawit Malaysia Marah

Kamis, 07 Desember 2017

Malaysia marah dengan Italia. Negeri Jiran ini dituding sebagai negara yang sedang melakukan deforestasi hutan tropis dan penghancuran satwa liar. “Itu kampanye jahat dan kejam,” kata CEO Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), DR Yusof Basiron. Menurut Yusron, itu merupakan  tuduhan palsu tentang minyak sawit. Sebab secara fakta dan ilmiah, sawit terbukti tidak merusak lingkungan dan bukan penyebab deforestasi. "Kampanye melawan minyak kelapa oleh Il Fatto Alimentare, AltroConsumo dan Coldiretti didasarkan pada kepalsuan dan noda. Malaysia adalah teman baik Italia, dan MPOC meminta Pemerintah Italia secara terbuka menolak kampanye jahat dan kejam ini, yang tidak memiliki akurasi ilmiah," katanya. Tuduhan Italia itu memang menyakitkan bagi negara-negara produsen minyak sawit, tak terkecuali Indonesia. Dalam program sawit lestarinya, Malaysia justru dituding sedang melakukan deforestasi hutan tropis dan menghancurkan satwa liar. Pemerintah Malaysia telah berkomitmen untuk melindungi setidaknya 50% lahan sebagai hutan. Komitmen lingkungan ini dianggao sebagai keberanian atas pandangan yang jauh ke depan, bahwa tidak ada negara lain yang cocok untuk menerapkan itu, termasuk Italia. Komitmen Malaysia ini telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Bank Dunia. Dalam komitemen itu kebijakan yang berimbang Malaysia memungkinkan pengembangan lahan untuk pertanian (kelapa sawit) dan perlindungan hutan. Perkebunan kelapa sawit hanya mencakup 0,3% dari lahan pertanian dunia. Dengan intensifikasi, hasil panen tanaman ini menghasilkan minyak tertinggi. Produktivitas pertanian yang luar biasa ini memungkinkan lebih banyak lahan hutan dilestarikan dan dilindungi. Dan itu memungkinkan negara-negara miskin untuk berkembang. Menurut Yusof, kelapa sawit adalah tanaman yang paling efisien dan paling produktif di dunia. Minyak bunga matahari, colza dan kedelai misalnya, semua menggunakan lahan yang jauh lebih banyak untuk menghasilkan minyak nabati. Ini adalah fakta ilmiah. Fakta ini menggambarkan, bahwa minyak kelapa sawit adalah minyak unggul dalam kaitannya dengan konservasi lahan. Dan juga unggul dalam kaitannya dengan produksi pangan yang efisien. "Protokol perlindungan hutan Malaysia adalah salah satu yang terbaik di dunia, seperti yang diakui di KTT Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Untuk itu upaya untuk mengungkapkan ketidakbenaran tentang catatan lingkungan Malaysia memalukan dan tidak terhormat. Kampanye oleh Coldiretti dan Beppe Grillo ini tidak ilmiah dan sebuah penghinaan terhadap ratusan ribu keluarga Malaysia yang mengolah minyak sawit ". b/jss