Tahun 2020 Malaysia Sertifikasi Seluruh Produsen Kelapa Sawit

Ahad, 03 Desember 2017

Biarpun bagi Indonesia bukan hal baru, tetapi Malaysia telah menerapkan Minyak Sawit Lestari. Program itu sudah dilakukan dan menjadi wajib di tahun 2020 nanti. Menurut Pemerintah Malaysia, ini merupakan langkah besar. Sebab dengan program keberlanjutan minyak kelapa sawit itu, maka semua produsen akan disertifikasi, yang diharapkan negara konsumen menghentikan kampanye hitam yang selama ini gencar dilakukan. Malaysia merupakan negara eksportir terbesar kedua minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) setelah Indonesia. Dari minyak sawit yang diproduksi Malaysia itu, 50 persen diimpor ke Amerika Serikat. Terbanyak dipakai sebagai bagian dari formulasi untuk produk makanan ringan. Namun CPO yang diekspor itu terus dimasalahkan. CPO dari Malaysia itu dituding sebagai perusak hutan, dan tidak sehat untuk kesehatan. Pemerintah Malaysia berharap, dengan Sertifikasi Minyak Sawit Lestari itu, maka produsen makanan AS tidak lagi bicara negatif soal sawit. Tapi mereka mengalihkan pembicaraan dengan berbagai manfaat minyak kelapa sawit. Malaysia mengklaim sebagai negara pertama yang menyatakan keberlanjutan minyak kelapa sawitnya berdasarkan program wajib ini. Dan diharap pada  Januari 2020, maka semua produsen kelapa sawit Malaysia sudah disertifikasi. Malaysia sudah mendirikan sertitifikasi Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO). Dengan sertifikasi itu, maka pemanenan dan pengiriman akan dapat dilacak dengan memberi importir dan konsumen jaminan, bahwa mereka mendapatkan minyak sawit murni, asli, dan bukan transgenik. "Sertifikasi MSPO adalah taktik lain yang kuat yang digunakan Malaysia untuk memimpin dunia dengan contohnya," kata CEO Dewan Minyak Sawit Malaysia, Kalyana Sundram. "Kami sengaja membuka jalan bagi negara lain yang mengandalkan keaslian produk mereka, seperti Italia dengan minyak zaitunnya, untuk memastikan perdagangan dan konsumen produk mereka murni dan diproduksi secara bertanggungjawab," tambahnya. jss