Maria Costello : Eropa Tidak Boikot Minyak Sawit Asia Tenggara

Sabtu, 02 Desember 2017

Tidak ada boikot resmi minyak sawit Asia Tenggara oleh Uni Eropa. Parlemen Uni Eropa (UE) hanya memperdebatkan isu kelapa sawit dan penggundulan hutan. Itu dikatakan Kepala UE di Malaysia, Maria Costello Fernandez. Sebelumnya, Menteri Musa Aman, Kepala Sabah, Negara Bagian Malaysia meminta Uni Eropa  menghentikan kampanye hitam terhadap kelapa sawit. Sebab gencarnya negara-negara Eropa bersikap antipati terhadap minyak kelapa sawit berakibat langsung terhadap kehidupan petani kecil di negara bagian. Sikap tegas itu kemudian direspons positif. Maria Costello Fernandez sebagai Kepala Uni Eropa (UE) di Malaysia melakukan kunjungan kehormatan pada Menteri Musa aman. Dalam kunjungan yang dilakukan Kamis (29/1) itu, Maria diikuti 14 delegasi UE. "Kami ingin menjangkau para pemangku kepentingan di Malaysia dan terlibat dialog untuk lebih memahami industri ini. Itu agar kami dapat menjelaskannya kepada masyarakat Eropa," katanya. Ucapan Fernandez itu mengacu pada resolusi non-binding Parlemen Eropa di bulan April untuk menghapus minyak nabati dalam biodiesel pada tahun 2020 karena kekhawatiran deforestasi. Resolusi itu bakal mempengaruhi industri minyak sawit. Komoditas penting di Sabah, yang menghidupi ratusan ribu rakyatnya. Menyikapi resolusi itu Malaysia telah menyatakan keprihatinannya. Meski mosi itu mencakup seruan skema CSPO tunggal untuk ekspor kelapa sawit dan ekspor minyak nabati lainnya. Malaysia memiliki 680.000 orang yang bergerak di kelapa sawit. Sebanyak 200.000 berasal dari Sabah. “Dari merekalah kita menjadi penghasil CPO terbesar di negara ini,” katanya. "Jika resolusis itu benar-benar diberlakukan, ini berarti hilangnya pendapatan mereka dan keluarganya," tambahnya. Untuk itu Musa menunjukkan kekecewaannya terhadap beberapa negara Uni Eropa. Menurutnya, mereka telah melukiskan citra negatif dalam upaya memboikot industri sawit ini. jss