GAPKI: 2019, CPO Indonesia Meningkat 10 Persen

JAKARTA- Dalam tahun 2019 ini, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) diprediksi ternyata peningkatan. Dikatakan Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (Gapki), Togar Sitanggang mengatakan bahwa produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 10% pada tahun 2019, mengutip Reuters.
 
Kondisi yang sama juga terjadi di Malaysia, seperti yang disampaikan Direktur umum Malaysian Palm Oil Board (MPOB), Ahmad Kushairi Din memperkirakan produksi minyak sawit Negeri Jiran juga akan tumbuh 4 persen, ke posisi 20,3 juta ton pada tahun 2019. Sedangkan ilai ekspornya juga diperkirakan meningkat 4,3%, yaitu sebesar 17,2 juta ton

Jika terjadi peningkatan CPO di dua negara penghasil terbesar minyak mentah sawit ini, tentu saja harus dibuka peluang pasar-pasar ekspor yang menerima CPO. Seperti yang disampaikan Deputi Kementerian Industri Utama Malaysia Datuk Seri Shamsul Iskandar Md Akin, berencana membuka pasar baru bagi industri sawit. "Saya akan terbang ke Pakistan hari ini untuk menghadiri Konferensi Minyak Goreng Pakistan dan kemudian, mengunjungi Iran dan Turki untuk menjalin hubungan dengan menteri perdagangan dan kesehatan masing-masing," ujar Shamsul Iskandar, mengutip Reuters.

Hari ini Menteri Industri Utama Malaysia, Teresa Kok mengatakan bahwa pemerintah Negeri Jiran bermaksud untuk meningkatkan jumlah minyak kelapa sawit dalam campuran biodiesel menjadi 20% pada tahun depan (2020), naik dari program B10 yang sedang berlangsung dimana penggunaan minyak sawit dipatok pada level 10%, seperti dikutip dari Reuters.

Menyusul kabar tersebut, analis industri LMC Internasional, Julian McGill mengatakan bahwa rencana peningkatan penggunaan minyak sawit pada biodisel akan mengurangi cadangan yang selama ini membuat pasar kelebihan pasokan hingga 2 juta ton.

McGill juga mengatakan nilai ekspor yang meningkat kuat diduga akibat turunnya panen biji bunga (Rapeseed) yang merupakan salah sumber minyak nabati eropa. Masih dari sumber yang sama, harga CPO diperkirakan akan naik pada kisaran MYR 2.200-2.300/ton pada Juni karena menurunnya cadangan karena faktor musim.

Sayangnya, masih ada faktor yang menghambat kenaikan harga CPO pada hari ini. harga minyak dunia hari ini melemah akibat naiknya produksi minyak AS. Hingga saat ini, harga minyak jenis WTI turun 0,9%, sedangkan Brent amblas 0,72%.

Harga minyak mentah memang memiliki korelasi positif dengan harga CPO. Pasalnya, CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodisel. Bila harga minyak turun, maka harga biodisel juga akan mengikuti.

Selain itu harga CPO juga terdampak turunnya harga minyak kedelai. Hingga saat ini, harga minyak kedelai di pasar berjangka Chicago melemah 0,1%. Saat harga minyak kedelai turun, maka harga CPO akan tertekan. Sebab minyak kedelai merupakan produk substitusi dari minyak kedelai.(*/rd)

 

 

Baca Juga