UKUI - Wujud kepedulian terhadap Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) PT Sari Lembah Subur (SLS) sangat konsisten untuk terus melakukan edukasi. Salah satunya melalu Masyarakat Peduli Asap (MPA) dan Nelayan Peduli Api, PT SLS menggelar simulasi.
Rasyid Administratur SLS, kepada Sawitplus, Kamis (2/8/2018) mengatakan, hingga sekarang belum pernah kejadian kebakaran di wilayah kebunnya, namun begitu PT SLS tetap konsisten untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Karhutla.
"Kami bersama tim MPA Dan Nelayan peduli api, kami terus menggelar edukasi dan simulasi dengan tujuan jika sewaktu waktu kejadian ada laporan kebakan, tim kami sudah siap menghadapinya,"jelas Rasyid.
Tambahnya, dengan memiliki slogan 'Pantang Pulang Sebelum Padam' tim MPA yang beranggotakab 50 orang dari 5 desa ini 40 orangnya sudah tersertifikasi dari manggala Agni.
"Tim kita sudah bekerja sama dengan Manggala Agni, jadi soal bagaimana tatacara pemadamannya mereka sudah memenihi standar. Bahkan 40 orang dari mereka sudah memiliki sertifikat dari manggala Agni,"ujarnya.
Ditempat yang sama, Yudita, Asisten Production dari SLS menambahkan berdasarkan UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tidak boleh terjadi kebakaran disekitar kebun maka dan kebijakan dari subtainability PT Astra Agro Lestari dimana tidak boleh membuka lahan dengan membakar maka perlu terus ditingkatkan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Kita memiliki 9 area yang berpotensi terjadi kebakaran dan mereka ini adalah garda utama untuk melakukan pemadaman. Selain itu kita juga memiliki MPA dan Nelayan peduli api untuk terus membantu kita dalam penganggulangan Karhula," tuturnya.
Selain itu kata Yudi, SLS juga memiliki Early Warning System yang lengkap dimana fungsinya sangat efektif sekali untuk melaukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Wujud keseriusan SLS juga memiliki TKTD yang turun langsung ke lapangan dan untuk melakukan pelatihan. Tim TKTD ini juga sering melakuman simulasi agar mempermudah nanti jika terjadi kebakaran. Lina