PEKANBARU- Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan didukung oleh ViriyaENB, meluncurkan hasil studi dan rekomendasi tentang Strategi Reformasi dan Peta Jalan Elektrifikasi Transportasi Publik untuk tiga kota penting di Indonesia, yaitu Pekanbaru, Surabaya, dan Surakarta.
Studi ini merupakan kelanjutan upaya ITDP mempercepat elektrifikasi transportasi publik perkotaan di seluruh Indonesia yang dimulai sejak 2023, dengan dukungan dari ViriyaENB. Langkah tersebut juga merupakan bentuk dukungan nyata ITDP Indonesia kepada Kementerian Perhubungan untuk mencapai target 100% elektrifikasi transportasi publik pada tahun 2040.
Dokumen studi diserahkan oleh Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP kepada Ahmad Yani, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, disaksikan oleh Agung Nugroho, Walikota Pekanbaru; Taufiq Muhammad, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta; Trio Wahyu Bowo, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang hadir secara online, serta Cometta S. Guritno, Programme Manager ViriyaENB pada hari ini, Kamis (19/06), di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
Dalam pidato utamanya, Ahmad Yani menyampaikan, “Saat ini, elektrifikasi transportasi publik telah memasuki babak awal dengan mulai dikembangkannya berbagai layanan transportasi publik dengan kendaraan listrik baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, maupun Sektor Swasta. Dengan semangat kolaborasi dan visi yang sama, kita mampu menciptakan sistem transportasi yang lebih hijau demi bumi kita yang lestari. Setiap langkah kecil kita hari ini adalah warisan bersih bagi generasi mendatang.”
Ahmad Yani juga menuturkan bahwa menindaklanjuti kegiatan hari ini, Kementerian Perhubungan mempunyai beberapa target utama dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan sub sektor transportasi darat, salah satunya mendorong keberlanjutan kerjasama bersama ITDP, ViriyaENB, dan stakeholder lainnya dalam melanjutkan studi-studi yang mendukung pencapaian transportasi hijau. Di antaranya termasuk peta jalan transformasi kawasan perkotaan yang ramah pejalan kaki & pesepeda atau kota berorientasi transit dan peta jalan elektifikasi kendaraan barang berbasis jalan.
Mewakili lembaga yang mendukung mobilitas berkelanjutan dan rendah emisi, Direktur Eksekutif ViriyaENB, Suzanty Sitorus menekankan pentingnya sinergi antara reformasi layanan dan elektrifikasi transportasi publik.
“Elektrifikasi kendaraan harus diiringi dengan perbaikan sistem transportasi publik yang menyeluruh. Kombinasi keduanya adalah kunci untuk menciptakan layanan yang lebih adil, berkelanjutan, dan rendah emisi, terutama di kawasan perkotaan yang memiliki penduduk lebih banyak dan dengan kebutuhan mobilitas yang tinggi. Kami melihat studi ini sebagai langkah strategis yang tidak hanya memberikan arah kebijakan bagi pemerintah daerah, tetapi juga mendorong pembelajaran konkret bagi kota-kota di Indonesia. ViriyaENB berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif menuju emisi nol bersih yang membawa manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Suzanty.
Studi ini menegaskan bahwa keberhasilan elektrifikasi tidak cukup hanya dengan mengganti armada menjadi bus listrik. Diperlukan reformasi menyeluruh terhadap sistem layanan untuk menjamin transportasi publik yang andal, efisien, dan layak bagi masyarakat. Dalam dokumen ini, ITDP merekomendasikan empat strategi utama berikut:
- Strategi Peningkatan Layanan Transportasi Publik
ITDP merekomendasikan perbaikan integrasi layanan, konektivitas first-mile/last-mile,(efisiensi dan kemudahan akses di awal (first mile) dan akhir (last mile) perjalanan transportasi), serta aksesibilitas pada sistem transportasi publik di Pekanbaru, Surabaya, dan Surakarta, untuk meningkatkan kualitas layanan dan jumlah pengguna.