JAKARTA - Tudingan Uni Eropa (UE) yang menyatakan bahwa produk turunan kelapa sawit berbahaya bagi kesehatan ternyata salah. Minyak kelapa sawit justru mengandung zat-zat yang baik bagi kesehatan.
Minyak kelapa sawit mengandung salah satu lemak sehat yang bernutrisi dengan keunggulannya yang tidak mengandung asam lemak trans atau Trans Fatty Acid/ TFA) atau dikenal dengan istilah lemak terhidrogenasi. Selain memiliki kandungan lemak sehat, dalam setiap 1 liter minyak kelapa sawit bahkan mengandung 20 persen vitamin A, antioksidan tokoferol dan tokotrienol.
Dengan demikian, apabila produk yang terbuat dari minyak kelapa sawit dipakai dengan tepat, makan akan lebih baik untuk kesehatan.
Minyak kelapa sawit sebenarnya masuk dalam kategori minyak sayur atau minyak nabati yang mengandung minyak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta antioksidan. Selain kaya nutrisi, minyak sawit berasal dari tumbuhan yang sangat efisien dibandingkan dengan penghasil minyak nabati lainnya.
"Minyak kelapa sawit kaya akan lemak dan vitamin. Pada minyak kelapa sawit mentah atau yang belum dimurnikan terkandung 60 hingga 100 mg vitamin E per 100 gram," ungkap Lim Teck Guan, General Manager PT Asianagro Agung Jaya (Apical Marunda), salah satu perusahaaan produsen minyak kelapa sawit, dalam diskusi virtual beberapa hari lalu.
Lim menjelaskan, setelah dimurnikan, minyak kelapas sawit rata-rata mengandung 50-65 persen kandungan vitamin E tetap. "Sebanyak 70% vitamin E dalam minyak sawit mengandung tokotrienol," ujarnya.
Lim menjelaskan, minyak nabati lainnya seperti jagung, zaitun, kedelai, dan bunga matahari, merupakan sumber tokoferol yang baik tetapi tidak mengandung tokotrienol.
Bahkan, Dokter Hartika Ketty SpKK memaparkan, dengan komposisi seimbang ini, minyak kelapa sawit dinyatakan sebagai minyak goreng nabati yang paling cocok dibandingkan dengan minyak nabati lain.
"Sehingga jika digunakan untuk menggoreng maka stabilitasnya tinggi, tidak mudah tengik, dan menghasilkan produk gorengan awet serta tidak mengandung radikal bebas tinggi," jelas nya. (*)