Bank Rakyat Indonesa (BRI) dan Bank Negara Idonesia (BNI) mengucurkan dana Rp 635 miliar untuk biayai replanting sawit. Itu agar produktifitas kelapa sawit terjaga, tetap stabil dalam jangka panjang.
Sinergi dua bank BUMN ini dilakukan dalam membiayai peremajaan tanaman kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang diresmikan Presiden Jokowi.
Menurut Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga Amijarso, dalam keterangan tertulisnya, menyebutkan, bahwa bank dalam menyalurkan pembiayaan bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Sawit).
Kata Hari, komimen pembiayaan replanting kebun plasma mitra salah satu perusahaan sawit itu, plafonnya mencapai Rp 635 miliar untuk peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas 8.600 hektar di bawah 13 koperasi binaan.
“Fasilitas kredit yang diberikan Bank BRI dalam rangka melengkapi biaya replanting perkebunan, dimana sebagian dana yang diberikan bersumber dari dana BPDP Sawit. Pemberian kredit dilakukan dengan mekanisme bantuan dana dari BPDP Kelapa Sawit-sebesar 25 juta rupiah per hektar,” kata Hari.
Sedang Direktur Bank BNI Catur Budi Harto mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan BPDP Sawit membantu dan memfasilitasi replanting kepada para petani kelapa sawit.
Langkah awal, perseroan menyalurkan kredit kepada petani sawit Musi Banyuasin yang tergabung dalam wadah Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya.
Dan pembiayaan ke petani anggota KUD Mukti Jaya yang terdiri atas 88 Kelompok Tani (Poktan) dengan anggota sebanyak 1.924 petani.
Kredit ini digunakan untuk peremajaan kebun sawit yang dikelola para petani anggota KUD Mukti Jaya seluas 3.848 hektar yang tersebar di enam desa di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.
“Pada tahap awal, pembiayaannya akan kami berikan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar 61,81 miliar rupiah. Dengan program ini, kami optimistis, program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi,” ujar Catur. jss