Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjanjikan hasil dari peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit di Musi Banyuasin tidak akan terlantar karena akan diserap perusahaan sawit.
Pemerintah sendiri telah memfasilitasi perjanjian bersama antara koperasi sawit setempat dengan puluhan perusahaan.”Ada 26 perusahaan, mereka akan membeli (hasil replanting perkebunan sawit)," tutur Darmin.
Ini untuk mempermudah petani menjual hasil tanam sawitnya. Sementara itu, perusahaan-perusahaan itu nantinya juga akan mengajarkan petani dalam menanam kelapa sawit yang benar agar hasilnya bisa sesuai target.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan, pemerintah akan memberikan modal sebesar Rp 25 juta kepada petani yang menerima sertifikat lahan untuk replanting kebun sawit. Sedang total modal yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 50 juta-Rp 60 juta.
“Jadi Rp 25 juta dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), sisanya pinjaman dari perbankan," kata Sofyan.
Sedang Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menyambut positif program replanting yang dilakukan pemerintah ini. Pihaknya juga menyambut baik adanya kemitraan antara perusahaan dengan petani.
Kemitraan petani dengan perusahaan ini diperlukan karena nantinya tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan dari kebun petani itu akan diserap pabrik milik perusahaan.
“Jadi perusahaan sebagai offtaker-nya mempunyai laverage yang lengkap baik dari aspek modal maupun teknologi. Perusahaan melalui kemitraan bisa membantu membangun kebun petani yang baik sehingga produktivitasnya bisa tinggi. Ini perlu diperluas untuk dikembangkan agar terjadi sinergi yang baik antara petani dengan perusahaan,” kata Joko. jss