Ekonomi

Harga CPO Susut, Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Sumut 

MEDAN– Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara pada kuartal I/2019 terdampak harga crude palm oil (CPO) sehingga masih stagnan bila dibandingkan dengan kuartal IV/2018 yakni di 5,3%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara, Syekh Suhaimi mengatakan meskipun terdampak harga CPO, pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara pada periode kali ini bisa melampaui pertumbuhan ekonomi secara nasional yakni sebesar 5,07%.

Dampak harga CPO sendiri, menurutnya, cukup krusial terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara karena dari pertumbuhan sebesar 5,3% yang direalisasikan, 1,49% dari angka tersebut berasal dari sektor pertanian yang berkontribusi paling besar.

Lebih lanjut, sumber pertumbuhan pada periode ini pun berasal dari sektor lainnya yakni sebesar 1,46%; perdagangan sebesar 1%; konstruksi 0,92% dan industri 0,43%. Dia berujar, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2019 bisa membaik dengan sentimen harga CPO yang lebih tinggi.

"Kalau CPO kami sudah lebih baik (harganya), triwulan II akan lebih menjanjikan pertumbuhannya," ujarnya, Senin (6/5/2019).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran ditopang dari konsumsi rumah tangga yang menyumbang 2,14% dari total pertumbuhan ekonomi. Kemudian, disusul investasi dengan 1,86% dan lainnya sebesar 1,3%. Adapun, struktur perekonomian Sumatra Utara berkontribusi sebesar 23,33% terhadap seluruh provinsi di Sumatra. Kendati demikian, dari sisi pertumbuhan ekonominya, Sumatra Selatan merealisasikan pertumbuhan sebesar 5,68%.

"Share Sumatra Utara dalam struktur perekonomian Sumatra yang paling besar yakni 23,33%," katanya.(rdh/bc)
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar