Regulasi

Kilang Naphta dan Kompleks Petrokimia PT Pertamina dan PT CPC Taiwan Harus Direalisasikan 

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa pembangunan Kilang Naphta dan Kompleks Petrokimia PT Pertamina dan PT CPC Taiwan dipandang penting untuk segera direalisasikan.

Dari keterangan Biro Informasi dan Hukum Kemenko Bidang Kemaritiman yang diterima SAWITPLUS.CO, Jumat (30/11/2018), hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko) Luhut Panjaitan dalam paparannya di acara Pertamina Energi Forum 2018, digelar di Jakarta Kamis (29/11/2018) kemarin.

"Presiden mengarahkan untuk percepat pembangunan kilang, karena manfaat pembangunan Kilang Naptha dan Kompleks Petrochemical di Indonesia akan banyak sekali,” jelasnya.
      
Nantinya, Kilang Naphta akan dibangun dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton ethylene per tahun dengan nilai investasi pengembangan proyek kompleks petrokimia senilai US$ 6,49 miliar. 

Dan juga akan dibangun unit hilir yang akan menmproduksi produk turunan kilang lainnya untuk memenuhi kebutuhan industri nasional.

Menko Luhut menutup paparannya dengan menegaskan bahwasanya Indonesia adalah negara besar dengan potensi yang juga besar, serta tidak bergantung apalagi didikte oleh negara lain.
 
"Saya ingin kita ini independen, karena negara ini terlalu besar untuk dikontrol oleh negara lain atau berpihak pada satu negara pun di dunia. Kita jangan pernah jadi antek oleh satu negara. Sekali lagi kita tegaskan, kita ini negara besar, kita harus bangga jadi Indonesia,” tutupnya. hendrik


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar