Ekonomi

Nilai Tukar Petani Perkebunan Riau Anjlok lagi, Kini Hanya 90

PEKANBARU - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau merilis bahwa pada bulan Oktober 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau adalah sebesar 94,73 atau turun sebesar 1,46 persen dibanding 

September 2018 yang sebesar 96,13. 

Penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,29 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

"NTP Oktober 2018 sebesar 94,73 dapat diartikan bahwa petani secara umum mengalami defisit. Defisit ini terutama terjadi pada petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR =90,02)," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom.

Subsektor tanaman perkebunan rakyat itu mengalami penurunan NTP sebesar 2,67 persen yaitu dari 92,49 pada September 2018. Hal ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 2,52 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.

Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,52 persen (khususnya kelapa sawit). 

Naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,16 persen (khususnya cabai merah, bensin, rokok kretek filter, beras dll) dan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,14 persen (khususnya bensin, KCL, urea dll).

"Bukan hanya di Riau turun, seluruh Indonesia. Itu karena harga. Kalau perkebunan yang turun terutama kelapa sawit, yang terbesar terdampak adalah Riau karena 25 persen produksi dikuasai Riau. Sangat signifikan pengaruhnya. Kenapa turun, karena ditentukan oleh harga internasional," ungkapnya.

Secara keseluruhan NTP Riau turun besar dipengaruhi sektor perkebunan karena 40 persen porsinya. 

Meskipun ada sektor pertanian lain yang NTPnya surplus Sementara itu, subsektor yang mengalami surplus subsektor perikanan (NTNP=115,26) dan subsektor tanaman pangan (NTPP=101,46). Sedangkan dua lainnya subsektor peternakan (NTPT= 97,87) dan subsektor hortikultura (NTPH=99,86) juga turun. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar